"Dan yang sangat menyakitkan mencampuri urusan orang lain, rumah tangga orang lain, yang katanya tidak berpolitik praktis, tetapi malah justru hari ini kami dipertontonkan dengan keputusan PBNU membentuk tim investigasi. Itu adalah offside, pelanggaran secara aktual, harus kami ingatkan," ujarnya.
Selain menuntut Gus Yahya mundur dari jabatannya di PBNU, massa aksi juga meminta Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk mundur.
"Tuntutannya ketika melanggar muktamar, siapa pun ketua umum yang mengawal, menakhodai ini harus mundur dan juga bapak sekjen," katanya.
Kerahkan Banser 
Sementara itu, Gus Yahya tampak menggelar aksi siaga di Kantor PBNU. Aksi siaga yang mengerahkan massa Banser itu, ditujukan supaya demonstrasi yang menuntut lengsernya Gus Yahya dan Gus Ipul tidak terjadi lagi.
Gus Yahya memimpin langsung apel siaga. Ia memberikan tiga pengarahan khusus kepada para Banser dalam apel tersebut.
Pertama, ia meminta Ansor dan Banser di seluruh Indonesia untuk bersabar dan menahan diri dan tetap disiplin barisan jangan tercerai berai.
Kedua, tetaplah dalam disiplin kepemimpinan jangan bergerak sendiri-sendiri. Apalagi menurut Gus Yahya, Ansor dan Banser adalah ototnya NU.
Ketiga, Gus Yahya meminta Ansor dan Banser untuk mempercayakan. Segala sesuatu, pertimbangan dan pikiran kepada elite PBNU. "Saya sebagai Ketua akan meminta arahan dan kebijakan dari para kyai para ulama khususnya kepada Rais Amm PBNU."
Sumber: bisnis
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas