“Jadi kita sesama saudara serumpun sebagai keluarga besar ASEAN kita setuju aja kita menyetujui ide Malaysia ini boleh dengan RI, tapi kalau ada masalah di lapangan yang pegang komandonya siapa kan, jadi untuk itu biar tidak ada rasa sedih Malaysia karena dia di bawah payung Indonesia mungkin,” bebernya.
Dalam penyelesaian konflik global, Rezasyah menyarankan agar OKI, Liga Arab hingga ASEAN ikut terlibat mendorong ide-ide besar dari Indonesia hingga ke depan PBB tidak hanya mendengar suara-suara dari negara-negara barat. Untuk itu, PBB juga harus sensitif dengan usulan atau ide yang datang dari negara di dataran Asia, khususnya Indonesia.
“Jadi sekarang PBB hendaknya mencari platform yang netral, tapi memungkinkan Indonesia berada di depan. Untuk itu perlu pendekatan khusus dengan PBB, jadi Pak Prabowo bisa saja berkoordinasi dengan Kemenlu agar ditangani langsung negara Indonesia bertanggung jawab, kita tidak ingin menjadi pemimpin tetapi kita punya ide dan ide ini visible,” tegasnya.
Rezasyah juga pengaruh Prabowo di kancah internasional ini pun akan berpengaruh besar di dalam negeri, khususnya pada pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri ada variabel-variabel dalam negeri yang berkaitan kuat kepemimpinan regional
“Jadi Pak Prabowo harus benar-benar menggunakan momentum ini menjelang beliau menjadi presiden sekitar 100 hari kedepan dan dia harusnya siap dengan ide-ide filosofis konstruktif tanpa menggeser kepemimpinannya Pak Jokowi,” sarannya
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru