Namun demikian, menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, hal ini sesungguhnya tidak terlalu mengejutkan. Sebab politik sangatlah dinamis.
Terlebih pascapilpres, partai-partai yang gagal mengusung jagoannya dan merasa dicurangi, bisa saja berkumpul menjadi satu membentuk poros baru di Pilkada.
"Politik kita ini kan suatu hal yang cair bahkan tak jarang juga sesama barisan sakit hati bertemu," katanya di Nasdem Tower, Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/6).
Willy melanjutkan, ada perbedaan yang signifikan dalam proses pilpres dan pilkada. Di mana dalam pilkada, parpol cenderung pasif sebab yang menjadi episentrum adalah kandidat yang bertarung.
Nasdem sendiri hingga hari ini belum memutuskan figur yang akan diusung pada Pilkada Jakarta. Namun tak bisa dipungkiri sosok Anies Baswedan masih menjadi kandidat terkuat.
"Kalau Nasdem ini kan oke-oke aja," tandasnya.
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan