GELORA.ME -Mundurnya Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, menunjukkan ada permasalahan serius.
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, selama ini IKN jadi proyek ambisius Presiden Jokowi, yang dibangun di tengah kondisi ekonomi sulit dan utang menggunung.
"Kebijakan pemindahan ibu kota sangat dipaksakan dengan tanpa memperhitungkan banyak faktor, serta sangat minim melibatkan publik," kata Andi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/6).
Analis Politik Universitas Nasional itu menyarankan, pembangunan IKN sebaiknya disetop dan dilakukan audit serta perencanaan baru. Jangan menuruti obsesi Jokowi yang seolah ingin meninggalkan legacy.
"Jika tetap dilanjutkan, desainnya seperti small city saja, seperti Putrajaya di Malaysia. Sehingga tidak harus menggerus anggaran besar negara," pungkas Andi.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi kini telah menunjuk Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sebagai Plt kepala Otorita IKN. Sementara wakil kepala Otorita IKN diisi Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni.
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan