Pengamat: Starlink Hasil 'Tukar Guling' Proyek Ekosistem Mobil Listrik Elon Musk yang Batal Masuk

- Selasa, 21 Mei 2024 | 22:30 WIB
Pengamat: Starlink Hasil 'Tukar Guling' Proyek Ekosistem Mobil Listrik Elon Musk yang Batal Masuk



GELORA.ME  - Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai, kehadiran perusahaan layanan internet berbasis satelit, Starlink, di Indonesia sebagai hasil dari 'tukar guling' dengan proyek ekosistem mobil listrik Elon Musk yang gagal direalisasikan di Indonesia.


"Starlink kan masuk ke Indonesia sebagai tukar guling rencana Elon Musk berinvestasi ekosistem mobil listrik di Indonesia," ujar Heru saat dihubungi Tribunnews, Selasa (21/5/2024).



Kehadiran Starlink di Indonesia, kata Heru, juga membuka kompetisi baru di layanan internet broadband dimana sebelumnya sudah ada operator seluler dan ISP.



"Bilamana kompetisi tidak sehat, maka bangkrutnya perusahaan telekomunikasi, baik seluler maupun ISP hanya soal waktu," kata Heru.


Sehingga pengawasan kompetisi yang sehat harus dijalankan pemerintah dengan baik dan juga perlunya perlakuan yang sama atau equal level playing field antar pemain meski dengan teknologi berbeda



Selain itu, perlu dipastikan Starlink mengikuti aturan regulasi yang ada. Termasuk misal pusat operasional jaringan (network operation center/NOC) Starlink di Indonesia, perusahaan lokal di Indonesia jelas di mana, siapa penanggung jawab, alamat dan call center.


"Karena tidak mungkin kalau ada masalah dengan Starlink kita nunggu Elon Musk datang ke Indonesia," tambahnya.


Keberadaan NOC di Indonesia membuat Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi berlaku juga bagi Starlink.



Heru juga menyoroti, harus jelas dan ada prioritas bagaimana layanan kesehatan, pemerintahan dan TNI/Polri menggunakan satelit atau teknologi yang dimiliki pemerintah atau lebih bisa dimonitor pemerintah.

Halaman:

Komentar