“Kami sangat sedih ketika mendengar keterangan dari Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bahwa kenaikan harga-harga kebutuhan pokok rakyat justru dijawab oleh Bapak Prabowo selaku Menteri Pertahanan menambah pinjaman luar negeri hingga mencapai Rp 386 triliun, untuk beli Alutsista,” ungkap Hasto.
Padahal, lanjutnya, perang nyata yang kini dihadapi Indonesia adalah perang melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan. Sehingga diperlukan gagasan tentang peningkatan kualitas pendidikan tanah air.
Kembali ke Ganjar. Hasto juga memastikan seluruh jajaran PDIP, PPP, Perindo, Hanura, serta para relawan merasa puas karena Ganjar berhasil menguasai panggung saat debat perdana.
“Mampu menampilkan kedewasaan, menyampaikan ide-ide dengan baik, dengan penuh ketenangan tanpa emosi,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun