GELORA.ME - Bakal capres Ganjar Pranowo memperingatkan agar tidak ada pihak yang coba memecah belah PDI Perjuangan (PDIP).
Ganjar menjelaskan, apabila ada yang coba mengganggu PDIP maka akan berhadapan dengan 'banteng'. Sebagai informasi, banteng merupakan logo dari PDIP.
"Barang siapa memecah partai ini, Anda berlawanan dengan banteng. Banteng ketaton [terluka], itu tidak pernah cengeng, dia akan keras," jelas Ganjar ketika menonton langsung pertandingan final Liga Kampung Soekarno Cup U-17 di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023) malam.
Dia menjelaskan, dirinya bersama cawapres pendampingnya Mahfud MD dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur pada Jumat (3/11/2023) siang. Menurutnya, tujuan mereka berziarah juga berkaitan untuk menyatukan seluruh kekuatan partai menyambut Pilpres 2024.
"Usaha lahiriahnya sudah, partai sudah memberikan rekomendasi kepada kita, kita sudah mulai mendaftarkan juga. Artinya apa? Kita mesti meneguhkan, sebagai partai kita mestu bersatu dan kuat, enggak bisa dipecah oleh siapapun," ujar Ganjar.
Sebelumnya, heboh pencopotan baliho bergambar Ganjar-Mahfud dan bendera berlogo PDIP oleh Satpol PP di Gianyar, Bali pada Selasa (31/10/2023). Ganjar sendiri mengaku bingung mendengar kabar pencopotan itu.
Mantan gubernur Jawa Tengah ini mempertanyakan alasan pencopotan baliho itu. Dia pun memperingatkan agar semua aparat keamanan netral menghadapi Pilpres 2024.
"Saya lagi coba bertanya-tanya, kenapa dicopot begitu ya? Memang kalau ada yang melanggar, silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata Ganjar di Prama Sanur Beach Bali, Kota Denpasar, Bali, Rabu (1/11/2023), dikutip dari rilis medianya.
Sumber: bisnis
Artikel Terkait
Yusril: Perjanjian Helsinki Tak Dapat Jadi Rujukan untuk Tentukan Kepemilikan 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut
Tuai Polemik, Ketua PBNU Tuding Aktivis Penolak Tambang Wahabisme dan Ekstremis
VIRAL Kades di Cirebon Saweran di Klub Malam: Rumah Saya Banyak, Mobil Tiga!
Ketua PBNU Gus Ulil Samakan Penolakan Tambang dengan Wahabisme: Aktivis Lingkungan Terlalu Ekstrem?