Jokowi seolah sedang berkamuflase. Pasalnya, di saat MK memberi putusan yang bisa membuat Gibran maju pilpres, Jokowi memilih melakukan kunjungan ke luar negeri.
Hal tersebut, kata Saiful, semakin menyulitkan Megawati untuk mengontrol atau bahkan menyalahkan Jokowi.
“Sehingga Jokowi lebih leluasa untuk mengatur dan membangun strategi guna mempersiapkan Gibran sebagai cawapres Prabowo," terang Saiful.
Untuk itu, tidak ada pilihan lain bagi Megawati dan PDIP selain harus tegas kepada Jokowi sebagai petugas partai. Yakni, dengan menanyakan sebenarnya berada di mana posisi pilihan politik Jokowi. Apakah di garis PDIP, atau justru berada di gerbong kandidat yang diusung partai politik lain.
"Pertanyaan Puan sudah tepat saya kira, yakni mempertanyakan apakah Jokowi masih mendukung Ganjar atau tidak? Karena dengan berbagai macam manuver Jokowi saat ini, publik melihat justru Jokowi berseberangan dengan PDIP dan bahkan justru ingin menggembosi,” tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit