"Kita bisa cerita Islam Nusantara tadi karena itu sangat ideologis dan jauh lebih penting dari sifatnya yang pragmatis," kata Ganjar kepada wartawan.
Selanjutnya Ganjar memberi sinyal dengan mengatakan soal tokoh NU yang akan dilamarnya untuk menjadi pendamping di 2024.
"Dan beliau (Said Aqil), bercerita sejarah Islam di Indonesia, serta tokoh-tokohnya akan kita munculkan, mesti keukeuh untuk mempertahankan, kalau bahasa lain punya kepribadian dan kebudayaan," kata Ganjar.
Menurutnya, harus ada pemimpin yang mampu mempertahankan nilai luhur dari sejarah Islam di Indonesia. Sebagaimana ilmu yang diperolehnya ketika berbincang dengan Said Aqil Siradj.
"Jadi kita tidak boleh dilanggar oleh agamanya. Beliau ceritakan, beginilah harusnya yang ada di Indonesia itu, jauh lebih penting kalau soal calonnya (cawapres) entar lagi," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit