Gus Miftach: Mosok wong NU bareng sama PKS, ga mungkin ga mungkin.
🤣🤣🤣 pic.twitter.com/pXsg0O8iD4Pernyataan Gus Miftah sontak megundang pro dan kontra dari warganet. Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar ikut memberikan tanggapan.
Ia mengimbau sebaiknya tokoh-tokoh masyarakat hati-hati bernarasi di ruang publik, "Silahkan berbeda pilihan dan dukungan, tetapi politik jangan sampai memecah belah anak bangsa. NU maupun partai politik adalah sama-sama organisasi, bukan agama. Jadi tidak ada yang melarang untuk bersinergi sama-sama dalam membangun bangsa", sentil Eka Gumilar.
Lebih tegas Eka Gumilar menyebut narasi-narasi yang dibuat seperti ucapan Gus Miftah berpotensi melemahkan persatuan bangsa. Seharusnya Gus Miftah melakukan klarifikasi dan permohoman maaf kepada publik .
"Mari menuju 2024 ini kita menjaga pemilu yang bermatarbat dengan tetap menjaga kebhineka-an dan persatuaan", imbuhnya.
"Dari dulu kita belajar bahwa memecah belah adalah pekerjaan pengkhianat bangsa. Kalau tokoh yang memiliki nasionalisme dan negarawan pasti akan selalu menjaga narasi-narasinya untuk persatuan", tegas Eka Gumilar. []
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas