GELORA.ME -Pernyataan Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas organ relawan Seknas di Bogor pada Sabtu kemarin (16/9) dianggap bersifat interventif serta menyalahi prosedur dan etika bernegara. Karena, Jokowi menyampaikan data intelijen untuk kepentingan pribadinya.
Menurut analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, pernyataan Jokowi bahwa dirinya mengetahui segala rencana partai politik (parpol) dalam menghadapi Pemilu 2024 adalah pernyataan yang bersifat interventif dan menyalahi fungsinya.
"Mengunakan data inteljen yang nampak disampaikan untuk kepentingan dirinya bukan kepentingan negara," kata Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/9).
Selain itu, Ubedilah juga menyoroti pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa Indonesia harus menjadi negara maju dan makmur, sehingga kepemimpinan presiden ke depan sangat menentukan.
Artikel Terkait
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh