"Memang, akhir-akhir ini memang syarat dengan aroma-aroma pengkhianatan," tuturnya.
Prabowo kemudian mengajak hadirin di acara Gelora untuk melakukan introspeksi diri. Terlebih dengan adanya sejarah yang pernah terjadi di Indonesia kala Belanda melakukan penjajahan.
"Saudara-saudara ini harus kita interospeksi, selama sejarah Indonesia, ini Belanda berkuasa karena kita diantara kita ya kan, bener enggak?," tuturnya.
"Perusahaan kecil bisa taklukkan kerajaan-kerajaan kita, karena pangeran-pangeran itu sibuk rebutan kursi. Sultan meninggal, putra-putranya perang, putra kandung perang. Ini pelajaran, nampaknya kita masih harus belajar terus," sambungnya.
Untuk itu, ia mengatakan, meski dicap sebagai pengkhianat oleh pendukungnya, akhirnya dirinya bisa memberikan penjelasan.
"Jadi politik adu domba, politik pembelahan. Semakin Indonesia tidak bersatu, semakin kekuatan-kekuatan tertentu di dunia ini senang, lihat kenapa? Kita terlalu besar, kita terlalu kaya. Indonesia ini sebesar seluruh Eropa," katanya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun