"Maklum, SBY telah melakukan segala macam langkah politik selama lebih dari 10 tahun. Tujuannya satu, AHY harus jadi Cawapres. Tidak ada yang dipikirkan selain hajat dan kepentingan tersebut," ujarnya.
Menurutnya, semua menjadi terbukti setelah AHY tak dipilih jadi Cawapres. "Kemarahan pun meledak. Segala tuduhan keji ditujukan kepada Anies, Surya Paloh, dan Nasdem. Seolah karir AHY sudah tamat," katanya.
"Padahal, bukankah SBY dan Demokrat juga melobi PDIP untuk menghubungkan Ganjar - AHY? Aneh, bermain di dua kaki, tapi marah ke Anies, sembari lembut dan mesra ke Ganjar, Megawati dan PDIP," kata Faizal Assegaf.
Ia kemudian berandai-andai. Bila saja SBY sejak Wal tulus berpihak pada aspirasi rakyat dan agenda perubahan, tentu tidak terjebak dalam ambisi buta.
"Mestinya SBY, AHY dan Demokrat bersikap konsisten sebagaimana PKS dan Nasdem," tutup Faizal Assegaf. ***
Sumber: harianterbit
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit