"Tentu keputusan ini sangat mengecewakan kami karena kami telah berjuang membesarkan nama Anies di Banten, tiba-tiba Ketum PKB yang dijadikan Cawapres," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Bupati Lebak itu.
Iti memastikan hingga saat ini pihaknya tetap patuh dengan keputusan dan arahan yang akan dikeluarkan DPP Partai Demokrat dalam menanggapi gagalnya AHY menjadi cawapres berduet dengan Anies Baswedan.
Meski demikian, Iti dengan tegas memerintahkan seluruh kader Partai Demokrat Banten untuk mencopot pamflet, baliho Anies Baswedan yang sudah disebar di seluruh wilayah Provinsi Banten sebagai bentuk kekecewaan.
"Saya belum tahu keputusan DPP Demokrat ke depan seperti apa, namun kami pastikan akan tetap fatsun pada perintah partai. Selain itu kader dan simpatisan harus mencopot pamflet Anies Baswedan di Baliho juga media sosial," tegasnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan dikabarkan sudah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres mendampingi dirinya untuk bertarung di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan kabarnya, Anies Baswedan telah mengunjungi kediaman Ibunda Cak Imin di Jombang untuk meminta restu agar bisa maju sebagai capres dan cawapres 2024 nanti.
Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.
Di mana dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
Sumber: suara
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas