Meskipun Ganjar dan Anies mempunyai elektabilitas tinggi, namun secara elektolar duetnya dinilai tidak menjual, karena bisa menyebabkan migrasi dukungan kepada kompetitornya, yaitu Prabowo.
“Karena itu, kalau Ganjar dan Anies diduetkan justru berpeluang elektabilitasnya menjadi turun. Pendukung Ganjar dan Anies bisa jadi justru lari memilih Prabowo Subianto atau golput,” kata Jamiluddin dikutip dari GELORA.ME.
Ia menilai pihak yang ingin menduetkan Anies dengan Ganjar sepertinya kurang memahami realitas pemilih keduanya, dan mereka terlalu berpikir matematis dengan mengkalkulasikan elektabilitas keduanya.
“Ini sama saja menggunakan kacamata kuda dalam politik. Padahal berpikir demikian justru membuat nilai jual Ganjar dan Anies akan turun,” pungkasnya.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
Purbaya Yudhi Sadewa: Analisis Kinerja Menkeu dan Peringatan Hensat Soal Harapan Kaya Raya
Sidak Aqua Subang: Fakta Mengejutkan Sumber Air & Kritik Pedas soal Gagalnya Negara
Kader PSI Sebut Mahfud MD Sengkuni, Ini Alasan Kontroversial di Balik Kritik Proyek Jokowi
Bobby Nasution Didesak KPK: Kapan Diperiksa Soal Kasus Jalan Tapanuli?