"Itu kan jodoh. Tapi bahwa banyak pihak membuka komunikasi dengan pak Anies, itu sesuatu yang kami syukuri.” kata Sudirman.
Sudirman mengatakan, koalisi perubahan selalu mengedepankan sikap terbuka dan membicarakan segala kemungkinan secara transparan.
“Spesifik soal memasangkan Anies dan Ganjar kan baru muncul belakangan. Di samping itu, di koalisi soal nama cawapres sudah mengerucut ke satu nama. Semua pemimpin partai politik anggota KPP sudah mengetahui arah keputusan soal pasangan. Bila ada perubahan tentu akan melalui pembahasan dan persetujuan kolektif,” tambah Sudirman.
Jika jadi berpasangan, Sudirman mengatakan, Anies Baswedan tetap harus menjadi calon presiden atau Capres.
"Capres KPP Anies Baswedan. Dan Sejauh ini semua partai pengusung memiliki komitmen dan confident yang tinggi bahwa Anies Baswedan adalah jawaban dari situasi dan kondisi bangsa ini. Karena itu tidak ada perubahan dalam soal pencalonan Anies sebagai bacapres,” tutupnya.
Keinginan menduetkan Anies dan Ganjar ini sebelumnya sempat diungkap oleh politikus PDIP Said Abdullah. Ia menanggapi Survei Litbang Kompas soal perbandingan elektabilitas bacapres Ganjar dengan Anies yang terpaut cukup jauh.
Dalam survei tersebut elektabilitas Ganjar mencapai hingga angka 24,9 persen dan Anies di angka 12,7 persen. Said mengatakan bahwa sosok Anies bukan lah sosok kompetitor yang dapat diremehkan. Anies, kata Said, adalah sosok cerdas, sehingga memungkinkan berdampingan dengan Ganjar.
Sumebr: tempo
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit