GELORA.ME -Pengamat politik Hariqo Wibawa Satria mengungkapkan, kisruh internal PDI Perjuangan terkait dengan proyek lumbung pangan atau food estate sangat merugikan partai itu jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Hariqo menyebut, adanya perbedaan pandangan mengenai food estate ini semakin memuncak kala di waktu yang bersamaan calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo tidak bisa melakukan komunikasi politik yang baik dengan partai lain seperti PAN dan Golkar yang memutuskan bergabung ke koalisi Prabowo.
“Soal food estate sejak awal memang di internal PDIP itu sudah ada dua kubu, kubu Ganjar dan kubu Puan. Pertentangan dua kubu ini kan belum selesai, apalagi ketika Ganjar dianggap tidak mampu melakukan komunikasi dengan PAN dan Golkar sehingga kedua partai itu mendukung Prabowo,” kata Hariqo dalam keterangannya, dikutip Liberte Suara, Selasa (22/8/2023).
Hariqo melanjutkan konflik yang berkecamuk dalam tubuh PDIP ini semakin menguatkan adanya isu keretakan di internal partai penguasa tersebut. Bahkan terkait food estate, terdapat perbedaan pandangan di kalangan elit PDIP.
Hasto dengan keras mengkritik program Presiden Jokowi tersebut, sedangkan Puan yang menyatakan tidak bisa melemparkan kritikan secara membabi buta tanpa penyelidikan lebih lanjut.
Hariqo mengatakan baik Hasto dan Puan di internal partai selalu memiliki perbedaan pendapat. Hal ini semakin menguatkan keretakan yang ada dalam internal PDIP.
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit