"Tetapi di tengah perjalanan, pasca pencapresan Ganjar, di situ baru terjadi riak-riak. Relawan mulai dukung Prabowo, kemudian Effendi Simbolon, dan sekarang Budiman Sudjatmiko," ungkap Ujang.
Analis Politik Universitas Al Azhar itu juga mengatakan, kenyataan itu harus dihadapi dan disadari PDIP, bahwa ternyata ada kader yang tidak sepakat dengan pencapresan Ganjar.
"Dalam konteks Budiman Sudjatmiko, mungkin mau melawan arus dengan dukung Prabowo, mungkin juga dia ada kepentingan pribadi," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit