Sementara Indonesia sendiri, kata Gus Choi, berjumlah 270jt dengan 90 persen penduduk beragama Muslim. Dia menuturkan, sebagian dari penduduk muslim NU itu tergabung dalam Partai Kebangkitan Bangsa (10 persen) dan Partai Persatuan Pembangunan (5 persen).
"Idealnya menang semua wilayah (dimenangkan). Calon dari NU bukan berarti hanya Jatim dan Jateng, ya seluruh indonesia. NU menyebar seluruh Indonesia," jelasnya.
Berdasarkan hal tersebut, Gus Choi menegaskan bahwa KPP mesti membuka diri pada figur-figur NU. Apalagi, kata dia, partai mitra KPP memiliki suara pemilih yang tidak merata di seluruh Indonesia.
Gus Choi sendiri menilai, Putri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, memiliki kapasitas baik sebagai cawapres dibanding AHY lantaran Yenny Wahid merupakan kader dari NU.
"Anies-Yenny justru lebih top markotop karena koalisi ini akan ada tambahan dukung dari Nahdliyyin," tegasnya.
Gus Choi mengaku ragu dengan kekuatan tambahan memenangkan Anies Baswedan jika cawapres juga dipilih dari salah satu partai mitra koalisi. Seandainya diputuskan cawapres dari koalisi yang sama, dia menilai kemenangan akan sulit diraih.
"Kalau Wapres diambil dari internal koalisi, darimana tambahan suara? Suara hanya dari 3 partai; NasDem, PKS dan Partai Demokrat. Tidak mungkin bisa memenangkan pertarungan," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan