GELORA.ME - Bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, mengingatkan PDI Perjuangan bahwa partai-partai tersebut pernah menjadi musuh Joko Widodo.
Pada prinsipnya, kata politisi senior PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, bergabungnya Golkar dan PAN dengan koalisi Partai Gerindra dan PKB harus dihargai.
"Kami mengucapkan selamat kalau benar koalisi itu sudah solid," ujar Deddy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu siang (13/8).
Dikatakan Deddy, peristiwa politik hari ini mengingatkan dengan peristiwa Pemilu 2014 lalu. Di mana, PAN dan Golkar yang berada di koalisi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat yang mengusung JokO Widodo-Jusuf Kalla.
Tepatnya, PAN bergabung dengan Jokowi pada September 2015. Sedangkan Golkar bergabung dengan Jokowi pada Januari 2016.
"Ini kembali seperti Pemilu 2014, partai-partai yang memusuhi Jokowi bergabung," pungkas Deddy.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
PDIP Dukung Pemerintah, Hasto Dapat Amnesti
Selain Hasto, Menkum Ungkap 1.116 Napi Dapat Amnesti: Kasus Penghinaan Presiden hingga Makar
Mengapa Putusan Kasasi Silfester Matutina 1,5 Tahun Penjara Belum Dieksekusi?
Pertimbangan Prabowo Ampuni Tom Lembong dan Hasto: Dalam Rangka Perayaan 17 Agustus