"Bagi-bagi jabatan kepada individu maupun kelompok yang loyal terhadap dirinya seperti sebagai menteri, wakil menteri, dubes, maupun komisaris," tuturnya.
Maka dari itu, Efriza menganggap keterlibatan relawan dalam polemik pernyataan Rocky yang mengkritik Jokowi menggunakan kata-kata "bajingan yang tolol", merupakan gambaran pemerintah saat ini.
"Ini adalah pola berpolitik ala patron-klien. Mereka selalu menjaga bosnya, tak peduli bahwa mereka juga akhirnya yang menciptakan wajah demokrasi di Indonesia tidak benar-benar bebas," demikian Efriza.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Kamu Cantik Hari Ini Usai Jadi Tersangka KPK
Analisis Anton Permana: Dasco dan Sjafrie Bukan Rival, tapi Dua Pilar Penopang Prabowo
Bencana Ekologis Aceh & Sumatera: Penyebab, Seruan Beli Hutan, dan Aturan Hukumnya
Klaim Bombshell Rismon Sianipar: Kasmudjo Tak Kenal Jokowi Sama Sekali, Ijazah UGM Dipertanyakan