“Namanya pro kontra pasti ada, jadi yang menganggap itu perlu dilaporkan ya itu hak mereka. Kalau saya menganggap itu biasa biasa saja,” pungkasnya.
Pengamat politik Rocky Gerung menjadi buah bibir di media sosial X, yang dulu dikenal dengan Twitter, sejak Senin (31/7), lantaran mengkritik Presiden Jokowi. Rocky dinilai oleh beberapa pihak sudah berlebihan karena telah memaki dan menghina Presiden Jokowi di acara buruh tersebut.
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya. Dia pikirin nasibnya sendiri, dia enggak pikirin kita," kata Rocky dalam video yang viral di medsos.
"Itu bajingan yang tolol! Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut," sambungnya.
Pernyataan Rocky ini pun berujung pada pelaporan ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya oleh Relawan Jokowi. Teranyar, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) pun melaporkan Polda Metro Jaya pada hari ini, Rabu (2/8).
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas