"Diyakini kekecewaan Airlangga sebagai pimpinan Partai Golkar kepada Pemerintah, ditengarai karena Pemerintah dan PDIP telah mempermalukan Airlangga dengan wacana koalisi besar digagalkan," tuturnya.
Dalam pengamatan Efriza, penjegalan pemerintah dalam pembentukan Koalisi Besar karena PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Dan telah membuat PPP yang notabene anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN, ikut mendukung Ganjar.
"Ini dilakukan untuk menunjukkan Golkar partai besar, peringkat ketiga, pernah memerintah lama di Republik ini, sehingga tidak bisa dilecehkan dengan terombang-ambing tanpa kejelasan," demikian Efriza.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kader PSI Sebut Mahfud MD Sengkuni, Ini Alasan Kontroversial di Balik Kritik Proyek Jokowi
Bobby Nasution Didesak KPK: Kapan Diperiksa Soal Kasus Jalan Tapanuli?
Dana Rp4,1 Triliun Jabar Mengendap di Bank? Dedi Mulyadi Bantah Keras & Diminta Buka Bukti!
Mengungkap Masalah Whoosh Sejak Awal: Analisis Lengkap Proyek Kereta Cepat yang Disebut Busuk