Bahlil, katanya, juga telah mengakui bahwa dirinya sudah keluar dari Golkar. Adapun kehadirannya dalam kabinet juga bukan atas usulan partai yang dipimpin Airlangga Hartarto. Melainkan dari kalangan profesional sebagaimana diakui sendiri oleh Bahlil kala itu.
Selain pengakuan tersebut, sikap Bahlil juga tidak mencerminkan diri bahwa dia adalah kader Golkar. Sebab, kader Golkar tidak sepantasnya mengaku-ngaku siap mencalonkan diri sebagai ketum di saat gelaran musyawarah nasional (munas) masih jauh.
“Tapi masak bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong. Kita juga sebagai kader tidak mau dipimpin sosok yang bukan berasal dari kader Golkar,” tegas Samsul.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana, Tegur Keras Pencitraan