Menurut Dedi, sebagai kelompok penguasa, memberikan posisi Dirut pada Ahok bisa saja sebagai upaya membersihkan nama Ahok untuk kembali terjun ke dunia politik elite.
Ia mengingatkan, Presiden Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia memiliki risiko politik bagi Jokowi atau bagi tokoh yang akan didukung Jokowi tidak signifikan, karena kelompok kontra Ahok adalah pihak yang sama dengan kontra Jokowi, dan Jokowi tetap saja masih miliki lebih banyak yang pro.
Ia pun menyarankan agar Ahok mundur dari kontestasi Dirut dan Komisaris Utama Pertamina.
"Karena terbukti banyak persoalan yang tidak selesai, maka ia layak diajukan sebagai kandidat Cawapres Ganjar, agar tidak tanggung," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit