Menurutnya, budaya politik Indonesia tak pernah berubah. Jika mau didukung, maka akan ada upah sebagai imbalan.
“Ya, tidak ada makan siang gratis dalam politik. Begitulah kedekatan Jokowi dengan Prabowo (yang terjadi jelang Pilpres 2024),” sambungnya.
Namun, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (Spin) itu meyakini, antara Jokowi dan Prabowo sudah menyepakati imbalan yang akan diperoleh jika Pilpres dimenangkan.
“Jika Prabowo menang di Pilpres 2024, bukan tidak mungkin Jokowi yang menggantikan Prabowo sebagai ketua umum Gerindra, sekaligus ketua dewan pembina,” pungkas Igor
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh