"Persentasenya lebih banyak memilih Ganjar dibandingkan ke Prabowo ataupun Sandi," tuturnya.
Prabowo sendiri jika dikombinasikan dengan Sandiaga, terang Hartanto, akan menjadi lawan terberat duet Ganjar-Ridwan.
"Kalau kita lihat Prabowo dengan 33,4% sejauh ini simulasi kita juga menunjukkan bahwa ketika Prabowo dipasangkan dengan Sandi itu juga menjadi kompetitor yang kuat apabila Ganjar nanti akan duet dengan Ridwan Kamil. Itu akan menjadi saingan berat," terangnya.
Namun demikian, Ridwan memiliki keunggulan pemilih di Jawa Barat yang notabene wilayah pimpinannya sendiri.
"Kalau kita lihat berdasarkan basis pemilih di Jawa Barat, sebenarnya ya itu kan sudah dimiliki oleh Ridwan Kamil. Dan, ketika semisal Ganjar Pranowo kemudian diduetkan dengan Ridwan Kami otomatis basis pemilih Jawa Barat itu akan bergeser ke Ganjar Pranowo. Dan, itu akan menyulitkan ketika Prabowo berpasangan dengan Sandi sekalipun," papar Hartanto.
Sosok mantan Wali Kota Bandung itu akan menjadi figur yang disukai masyarakat. Hal ini menjadi keuntungan yang didapatkan oleh Ganjar dan Ridwan.
"Kita lihat memang Ridwan Kamil itu juga punya tingkat kesukaan yang tinggi dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain karena kalau kita simulasi beberapa nama tokoh termasuk juga tokoh-tokoh capres ternyata tingkat kesukaan yang paling tinggi itu ada di tangan Ridwan Kamil. Kemudian baru yang kedua itu Sandiaga Uno," pungkasnya.
Sumber: suara
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
OTT KPK Jerat Gubernur Riau Abdul Wahid: Profil & Harta Rp4,8 Miliar Diungkap
Sidang Gugatan Ijazah Gibran: Saksi Ahli Akan Hadir di Sidang 10 Desember 2025
Reaksi Jokowi Soal Logo Projo Dihapus: Dukung Prabowo, Benarkah?
Ustaz Abdul Somad Bantah Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Ini Faktanya