GELORA.ME - Kontroversi yang muncul usai budayawan Butet Kertaredjasa membaca pantun di acara Bulan Bung Karno (BBK) 2023 dianggap hal yang wajar. Ini lantaran Butet hanya menyindir bakal capres di luar PDIP dalam pantunya itu.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani bahkan menilai wajar jika kemudian ada yang menyebut Butet seorang penjilat, usai penampilan seninya tersebar.
“Sangat wajar jika ada pihak yang mempertanyakan statusnya sebagai seniman maupun budayawan yang selama ini disandangkan padanya. Tak kurang juga yang menyebut Butet hanya ‘penjilat’,” tegas Kamhar kepada wartawan Selasa (27/6).
Menurut Kamhar, kontroversi pembacaan puisi itu turut memberi hikmah ke publik, yaitu menguak jatidiri yang sebenarnya dari Butet Kertaredjasa.
Artikel Terkait
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut di Kasus Korupsi Kereta Cepat Whoosh
Halim Kalla Ditahan? Kronologi Terbaru Kasus Korupsi PLTU Kalbar & Kerugian Negara
RTM Salah Sebut Prabowo sebagai Jokowi di KTT ASEAN, Disebut Ceroboh
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas