"Publik akan semakin menilai buruk atas pernyataan cawe-cawe Jokowi, dan tentu akan menghubungkan dengan adanya ketakutan yang berlebihan atas kandidat yang diusungnya akan mudah dikalahkan oleh lawan-lawan sebanding dalam Pilpres 2024 mendatang," kata Saiful.
Saiful pun menyinggung soal kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika melawan Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Traumatik masa lalu ini yang kemungkinan masih terasa sehingga Jokowi merasa perlu untuk cawe-cawe demi untuk melanggengkan kekuasaannya di saat ia tidak lagi menjabat sebagai presiden," terang Saiful.
Padahal menurut Saiful, siapapun yang akan memenangkan kontestasi, dapat melanjutkan atau meneruskan apa yang menjadi kebijakan Jokowi.
"Sehingga tidak perlu adanya paranoid terhadap siapapun yang akan memenangkan kontestasi pada 2024 mendatang," pungkas Saiful.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit