PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan penurunan kinerja finansial yang signifikan hingga kuartal ketiga tahun 2025. Perusahaan pelapor publik ini membukukan laba bersih sebesar Rp525 miliar, mengalami penurunan tajam sebesar 53,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,12 triliun. Dengan realisasi ini, laba bersih per saham (earnings per share/ EPS) DMAS setara dengan Rp10,90.
Pendapatan Usaha Juga Anjlok
Sejalan dengan laba, pendapatan usaha DMAS juga terkoreksi. Hingga September 2025, pendapatan perusahaan turun 53,9 persen menjadi Rp780 miliar, dari posisi sebelumnya Rp1,7 triliun. Segmen industri menjadi kontributor utama penjualan, menyumbang Rp676 miliar atau setara dengan 87 persen dari total pendapatan usaha.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, mengonfirmasi hal ini. "Pendapatan usaha dari segmen industri di sembilan bulan pertama tahun 2025 adalah sebesar Rp676 miliar atau sekitar 87 persen dari total pendapatan usaha," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (30/10/2025).
Kondisi Fundamental Perusahaan
Dari sisi fundamental, laporan keuangan DMAS per 30 September 2025 menunjukkan jumlah aset perseroan tercatat sebesar Rp6,75 triliun. Posisi kas dan setara kas perusahaan berada di angka Rp457 miliar. Sementara itu, jumlah liabilitas dilaporkan sebesar Rp406 miliar dan ekuitas yang dimiliki perusahaan mencapai Rp6,34 triliun.
Struktur Kepemilikan Saham DMAS
Pemegang saham mayoritas dan pengendali DMAS adalah PT Sumber Arusmulia dengan kepemilikan 57,28 persen dan Sojitz Corporation yang memegang 25 persen saham. Sisanya, saham DMAS dimiliki oleh publik.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Indonesia Alokasi 15.000 Hektare Lahan di Kaltara untuk Proyek Pertanian Palestina
Laba Bersih BFIN Tembus Rp1,16 Triliun di Kuartal III 2025, NPF Terjaga!
Pemilik Saham CMRY: Profil Lengkap Pendiri Cimory dan Susunan Pemegang Saham Mayoritas
Realisasi Buyback Saham BFIN Tembus Rp139 Miliar: Harga & Dampaknya