Naas! Pemuda di Cianjur Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi, Kondisinya Babak Belur Kena Hajar

- Selasa, 10 Juni 2025 | 13:30 WIB
Naas! Pemuda di Cianjur Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi, Kondisinya Babak Belur Kena Hajar


GELORA.ME -
Polres Cianjur, Jawa Barat menjamin proses hukum terhadap sejumlah oknum anggota yang melakukan kesalahan dalam kasus salah tangkap.

Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yonky Dilatha di Cianjur  mengatakan pihaknya sudah langsung melakukan proses pemeriksaan terhadap anggota yang diduga melakukan tindakan di luar prosedur terhadap seorang warga yang tidak terbukti melakukan kesalahan.

"Saya memohon maaf dan akan menindak personel yang melakukan tindakan di luar prosedur sebagai anggota Polri sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya dikutip antara.

Bahkan dia menjamin tidak ada yang ditutup-tutupi dan akan menindak tegas anggota yang melakukan tindakan tidak sesuai prosedur, dimana anggota tersebut sudah menjalani pemeriksaan di unit Propam Polres Cianjur.

"Kami pastikan pemeriksaan terus berjalan dan tidak ada yang ditutup-tutupi, sanksi tegas sesuai aturan akan diterapkan," katanya.

Sementara Nyanyang Suherli (45) warga Desa Jamali, Kecamatan Mande, menjadi korban salah tangkap dan tindak kekerasan yang dilakukan oknum polisi di Polres Cianjur, sehingga korban mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya terutama bagian wajah.

Kejadian salah tangkap yang dialami korban yang sehari-hari bekerja sebagai penjual biji kopi, saat melakukan perjalanan ke wilayah Lampegan, Kecamatan Campaka, untuk belanja biji kopi pada petani, tiba-tiba dihadang sejumlah orang pada 2 Juni 2025 malam.

Dia dan temannya berangkat menggunakan sepeda motor, saat memasuki Jalan Raya Bandung-Cianjur, tiba-tiba dihentikan sejumlah pria salah seorang sempat mencekal bagian lehernya, sehingga korban memberontak karena menyangka kawanan begal.

"Saat memberontak sikut saya secara spontan sempat mengenai wajah orang tersebut yang akhirnya mengaku sebagai anggota polisi, saya langsung mendapat pukulan dan penganiayaan sebelum dimasukkan ke dalam mobil," katanya.

Sampai di Polres Cianjur, berbagai aksi kekerasan kembali dilakukan sekitar enam orang anggota polisi terhadap dirinya, bahkan dia sudah berkali-kali minta ampun dan saat menanyakan kenapa dirinya ditangkap.

"Saya kembali dihujani pukulan dan tendangan di salah satu ruangan di Polres Cianjur, bahkan saat saya menanyakan kenapa saya ditangkap, tidak ada yang menjawab malah kembali melayangkan pukulan," katanya.

Hingga akhirnya pada hari ketiga dia dipulangkan, salah seorang anggota menyebutkan kalau teman yang mengantarnya malam itu masuk daftar pencarian orang sebagai penadah barang curian.

"Saya minta oknum polisi yang melakukan penganiayaan mendapat sanksi tegas agar tidak ada lagi kasus serupa menimpa masyarakat yang tidak bersalah seperti saya," katanya.***

Sumber: pojok1

Komentar