NGERI! Begini Kronologi Lengkap Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 4 Anggota TNI dan 9 Warga Sipil

- Senin, 12 Mei 2025 | 20:30 WIB
NGERI! Begini Kronologi Lengkap Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 4 Anggota TNI dan 9 Warga Sipil




GELORA.ME - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana membeberkan kronologi ledakan yang terjadi saat Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD melakukan pemusnahan amunisi afkir atau tidak layak pakai di Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.


Wahyu menyampaikan peristiwa yang mengakibatkan korban jiwa di kalangan TNI AD dan masyarakat sipil itu terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, pukul 09.30 WIB. Berikut kronologis kejadiannya:


Sudah Pengecekan


Wahyu berujar pada awal kegiatan pemusnahan amunisi afkir secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan baik terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan.


"Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu dalam video konferensi pers sebagaimana diterima, Senin (12/5/2025).


Dua Sumur Pertama


Disebutkan bahwa ada tiga sumur yang disiapkan guna memusnahkan amunisi afkir yang telah diinventarisis TNI AD. 


Pemusanahan amunisi afkir di dua sumur berjalan lancar dan aman.


Wahyu mengatakan, sebelum pemusnahan, tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur. 


Setelahnya, seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan.


Setelah dinyatakan aman, kemudian dilakukan peledakan di dua sumur tersebut untuk pemusnahan amunisi afkir.


"Dan peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," kata Wahyu.


Ledakan Tiba-tiba di Satu Sumur


Adapun peristiwa ledakan yang kemudian mengakibatkan 13 orang tewas tersebut terjadi di sumur ketiga. 


Wahyu bilang, ledakan terjadi saat tim TNI AD tengah menyusun detonator yang akan dimusnahkan.


Sumur ketiga tersebut di luar dua sumur yang sebelumnya digunakan.


"Sedangkan di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya, termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan munisi afkir tersebut," terang Wahyu.


Tetapi nahas, ledakan terjadi secara mendadak saat tim penyusun masih menyusun detonator di dalam sumur ketiga.


"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," kata Wahyu.


Korban dari TNI dan Sipil


Wahyu mengatakan, total 13 korban meninggal dunia tersebut terdiri dari kalangan TNI AD dan masyarakat sipil.


Ia merincikan, korban dari TNI AD yang meninggal, yakni Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Kops Peralatan Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Kops Peralatan Anda Rohanda, serta dua orang anggota Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Ketendarat Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.


Sementara di kalangan masyarakat sipil, tercatat ada sembilan orang.


"Yaitu saudara Agus, saudara Ipan, saudara Anwar, saudara Yus, saudara Iyus Rijal, saudara Toto, saudara Rustiawan, saudara Endang," kata Wahyu.


Wahyu mengatakan, saat ini semua korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya.


Lokasi Masih Steril


Wahyu lalu mengatakan, saat ini TNI AD tengah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi peledakan. 


Pengamanan dilakukan sampai benar-benar aman untuk masyarakat sekitar.


"Saat ini lokasi masih disterilkan oleh petugas karena dikhawatirkan masih ada beberapa bahan yang berbahaya atau perlu diamankan," kata Wahyu.


Lahan Milik BKSDA


Wahyu menyampaikan bahwa lahan yang menjadi lokasi pemusnahan amunisi afkir merupakan lahan milik BKSDA Kabupaten Garut. 


Ia berujar lokasi yang jauh dari pemukiman qarga tersebut juga sudah rutin menjadi tempat pemusnahan amunisi afkir.


"Kami sampaikan juga pada kesempatan ini bahwa lahan yang digunakan untuk penghancuran munisi afkir tersebut adalah lahan milik BKSDA Kabupaten Garut yang sudah rutin digunakan untuk memusnahkan munisi afkir dan lokasinya jauh dari pemungkinan warga," kata Wahyu.


Masih Investigasi


Wahyu menekankan pihaknya hingga saat ini masih terus melakukam investigasi menyeluruh atas peristiwa ledakan tiba-tiba saat proses pemusnahan amunisi afkir di Garut.


Ia menjanjikan akan menyampaikan perkembangan terkini perihal peristiwa tersebut.


"Kami akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh terkait dengan kejadian ini dan akan kami sampaikan informasi selanjutnya berkaitan dengan perkembangan dari penyelidikan atau investigasi yang dilaksanakan," kata Wahyu.


👇👇



Sampaikan Duka dan Doa


Berkaitan dengan terjadinya ledakan yang mengakinatkan korban jiwa di kalangan prajurit dan masyarakat sipil, Wahyu menyampaikan ucapan suka cita.


"Sekali lagi kami sekitar jajaran TNI AD mengucapkan rasa bila sungkawa yang sedalam dalamnya terhadap semua korban dan para prajurit TNI AD yang menjadi korban dalam musibah ini adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi dan kami juga berduka cita atas meninggalnya korban masyarakat sipil," kata Wahyu.


Melalui video konferensi pers, Wahyu turut mengajak seluruh lapisan masyarakat mendoakan korban dan keluarga yang ditinggalkan.


"Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendoakan para korban dan semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya.


Sumber: Suara

Komentar