Polres Lampung Utara kini sudah menangkap SA pada 24 Juni. Menurut pengakuan SA, ia membunuh korbannya, Sumini berumur 55, karena sering dicela tidak memiliki keturunan dan bahkan menyarankan istrinya berselingkuh.
"Modusnya, SA berpura-pura meminjam pompa ban dari korban melalui pintu belakang rumah korban. Saat mengembalikan pompa, ia melihat situasi dan langsung membekap Sumini hingga tersungkur. Pelaku kemudian mencekik korban dengan kabel mikrofon dari ruang salat."
“Setelah korban tewas, pelaku menyeretnya ke ruang salat, menutup wajahnya dengan keset lantai, dan menyiramkan air,” ujar Kasat Reskrim Polres Lampura, Iptu Stef Boyoh mewakili Kapolres Lampura, Selasa kemarin.
Untuk menutupi aksinya, SA membongkar kamar Sumini dan mengambil uang sebelum kabur melalui pintu belakang menuju perkebunan. Seolah-olah Sumini dirampok. Ia pun sempat membuang sebagian uang korban sebelum akhirnya pulang ke rumah.
Polres Lampura berharap kejadian ini bisa dipelajari bahwa mesti menjaga hubungan baik dan menyelesaikan masalah dengan bijaksana terhadap tetangga apalagi orang dekat.
Artikel Terkait
Insiden Ketapang: Kronologi Lengkap Penyerangan WN China ke Anggota TNI & Penanganan Imigrasi
15 WN China Diperiksa Imigrasi Ketapang Usai Serangan ke Prajurit TNI di Tambang Emas
PT SRM Bantah WNA China Serang TNI di Ketapang: Klarifikasi Lengkap & Fakta Insiden Tambang
WNA China Serang Anggota TNI di Ketapang, Legislator NasDem Desak Tindakan Tegas