GELORA.ME - YOGYA - Produk UMKM batik asal Yogyakarta, Smart Batik Indonesia (Sm-art Batik) menorehkan prestasi membanggakan dengan menjadi pelopor industri batik bersertifikat halal di Indonesia.
Tak hanya menjadi pionor batik halal, keunikan Smart Batik diantaranya penggunaan lilin batiknya pakai sawit non parafin serta pada proses pembuatannya secara handmade.
Smart Batik juga dikenal karena memiliki motif tematik seperti dari motif pendidikan, sains, sejarah, geografi, bahkan motif musik, olahraga, geografi, budaya klasik hingga flora dan fauna.
Sm-art Batik merupakan salah satu dari mitra.
UKMK Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Perusahaan ini didirikan pada tahun 2018 oleh pasangan alumni UNY, Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan) dan Dinar Indah Lufita Sari (Dinar).
Ihsan merupakan alumni program studi pendidikan kimia tahun 2016 yang saat ini menjabat sebagai CEO. Sementara Dinar adalah alumni program studi kimia 2018.
Ihsan menuturkan setelah lulus kuliah, keduanya mengembangkan usaha batiknya dan sama-sama memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi. Ihsan melanjutkan di Program Magister Manajemen UGM dengan beasiswa LPDP, sementara Dinar di Program S2 dan S3 Kimia UGM melalui beasiswa PMDSU.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat