Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberantas Korupsi yang Meninggal Tragis
Sejarah penegakan hukum Indonesia berduka dengan kepergian Jaksa Agung Baharuddin Lopa. Hanya satu bulan setelah dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan langsung mengambil tindakan tegas terhadap koruptor sisa Orde Baru, Lopa meninggal dunia secara tiba-tiba, meninggalkan duka dan tanda tanya yang mendalam.
Harapan Baru Pemberantasan Korupsi
Pengangkatan Baharuddin Lopa sebagai Jaksa Agung pada Juni 2001 menjadi titik terang di era reformasi. Ia dikenal sebagai jaksa legendaris asal Sulawesi Barat yang dikenal lurus, jujur, dan berani. Tindakannya langsung terlihat sejak hari pertama ia menjabat.
Berdasarkan laporan media saat itu, meja kerjanya langsung dipenuhi dengan berkas penyelidikan kasus korupsi besar yang melibatkan pengusaha dan pejabat tinggi negara.
Karier dan Prestasi Gemilang
Lopa bekerja tanpa henti, menyadari bahwa langkah-langkahnya membuat banyak pihak tidak nyaman dan merasa terancam. Prestasi gemilangnya termasuk memenjarakan pengusaha kayu dan mantan Menteri Perindustrian, Bob Hasan, saat ia masih menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan HAM.
Dalam buku "Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum" (2001), Lopa mengungkapkan kesadarannya akan risiko profesinya. Ia berkata, "Terlalu banyak orang yang ketakutan jika saya diangkat menjadi Jaksa Agung."
Artikel Terkait
Gusti Purbaya: Profil, Kontroversi, dan Perjalanan Calon Raja Solo Pengganti PB XIII
Gubernur DKI Gratiskan Transportasi & Wisata untuk Atlet Popnas dan Peparpenas 2025
Oknum Polisi Tebo Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Motif Cemburu Buta Terungkap
Shutdown AS Capai Rp230 Triliun: Dampak dan Penyebab Krisis Bulan Kedua