Trump Tetapkan Nigeria Negara Sangat Mengkhawatirkan, Ini Alasannya

- Minggu, 02 November 2025 | 06:40 WIB
Trump Tetapkan Nigeria Negara Sangat Mengkhawatirkan, Ini Alasannya

Trump Masukkan Nigeria ke Daftar Negara Sangat Mengkhawatirkan karena Kekerasan terhadap Umat Kristen

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi menetapkan Nigeria sebagai Country of Particular Concern (CPC) atau Negara Sangat Mengkhawatirkan. Keputusan ini diambil sebagai respons atas laporan luas mengenai penganiayaan dan kekerasan brutal yang dialami oleh komunitas Kristen di Nigeria.

Ancaman Eksistensial bagi Kekristenan di Nigeria

Dalam pernyataannya, Trump menyoroti situasi kritis yang dihadapi umat Kristen. "Kekristenan menghadapi ancaman eksistensial di Nigeria. Ribuan umat Kristen dibunuh. Islam radikal bertanggung jawab atas pembantaian massal ini," ujarnya. Penetapan Nigeria dalam daftar CPC ini menempatkannya bersama negara-negara seperti Tiongkok, Korea Utara, Rusia, dan Pakistan yang dinilai AS melakukan pelanggaran serius terhadap kebebasan beragama.

Debat Penyebab Kekerasan di Nigeria

Langkah AS ini memicu perdebatan mengenai akar masalah kekerasan di Nigeria. Vatikan, melalui Pietro Parolin, mengakui penderitaan umat Kristen namun menekankan bahwa konflik ini lebih bersifat sosial-ekonomi, terutama sengketa lahan antara penggembala dan petani, daripada murni konflik agama.

Kompleksitas Konflik dan Penderitaan Beragam Kelompok

Nigeria adalah negara dengan populasi yang terbagi hampir merata antara Kristen di Selatan dan Muslim di Utara. Uskup Mathew Hassan Kukah dari Sokoto menjelaskan bahwa kekerasan tidak hanya menargetkan Kristen tetapi juga Muslim yang menentang ideologi ekstremis. Ia menyoroti masalah mendasar seperti tata kelola yang lemah, kemiskinan, dan kejahatan terorganisir sebagai pemicu utama kekerasan, di samping diskriminasi agama.

Dampak Pemberontakan dan Konflik yang Berlarut

Sejak 2009, pemberontakan Islam besar telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa dan mengungsi sekitar 2.4 juta orang. Sebagian besar kekerasan melibatkan penggembala Muslim dari etnis Fulani yang menyerang komunitas petani Kristen. Kelompok ekstremis ini dikenal tidak pandang bulu, memperparah krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung lama di Nigeria.

Komentar