Tanggul Baswedan Jebol: Debit Air Tinggi dan Akses Sempit Hambat Perbaikan

- Sabtu, 01 November 2025 | 14:05 WIB
Tanggul Baswedan Jebol: Debit Air Tinggi dan Akses Sempit Hambat Perbaikan

Tanggul Baswedan Jebol: Petugas Kesulitan Perbaiki Akibat Debit Air Tinggi dan Akses Sempit

Pemerintah Kota Jakarta Selatan masih belum dapat membangun tanggul permanen untuk menggantikan Tanggul Baswedan yang roboh di kawasan RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu. Kendala utama yang menghambat proses perbaikan tanggul di Jakarta Selatan ini adalah debit air Kali Pulo yang tetap tinggi dan akses lokasi yang sulit untuk dijangkau oleh alat berat.

Kendala Perbaikan Tanggul Baswedan di Jati Padang

Menurut Sulaiman, petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, terdapat beberapa faktor penyebab terhambatnya perbaikan. "Kesulitannya ada di akses, debit air, dan curah hujan yang enggak bisa diprediksi. Iya, akses jalan, terus debit airnya masih tinggi juga. Kita tunggu surut air dulu," ujarnya pada Sabtu (1/11/2025).

Upaya Sementara dan Hambatan yang Dihadapi

Sebagai langkah darurat, petugas telah berupaya membangun tanggul sementara menggunakan karung pasir. Namun, upaya penanganan banjir di Pasar Minggu ini juga terkendala oleh permukaan air Kali Pulo yang masih meluap, menyulitkan pengerjaan.

Penggunaan alat berat untuk mempercepat pekerjaan juga tidak memungkinkan. Hal ini dikarenakan akses jalan menuju lokasi tanggul yang jebol tersebut sangat sempit. Pihak berwenang berharap cuaca segera membaik sehingga debit air dapat menurun dan proses perbaikan tanggul permanen di Jati Padang dapat segera dimulai untuk mencegah terulangnya banjir di kawasan tersebut.

Komentar