Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Profitabilitas dan Dampak Ekonomi
Wakil Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), Andi Azwan, mengungkapkan fakta menarik tentang operasional kereta cepat dunia. Menurutnya, tidak ada satupun proyek kereta cepat di dunia yang meraih keuntungan, termasuk kereta cepat Whoosh di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam program Interupsi di iNews TV, Kamis (30/10/2025).
Public Service Obligation dalam Operasional Kereta Cepat
Andi menjelaskan bahwa setiap proyek kereta cepat memiliki Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik yang disubsidi pemerintah. Mekanisme ini membuat operasional kereta cepat tidak berorientasi pada keuntungan komersial murni.
"Semua kereta cepat di dunia tidak ada yang untung, karena itu juga pasti ada PSO dari pemerintah masing-masing," tegas Andi.
Contoh Kereta Cepat Dunia yang Juga Merugi
Sebagai perbandingan, Andi menyebutkan beberapa contoh kereta cepat internasional yang mengalami kondisi serupa. Haramain High Speed Railway di Arab Saudi dan TGV di Prancis juga tercatat mengalami kerugian operasional. Namun, menurutnya, fokus utama bukan pada profitabilitas melainkan pemenuhan kewajiban pelayanan publik.
Artikel Terkait
Pramono Raihan/Candani Athresia Raih Medali Emas Asian Youth Games 2025, Kado Ketiga untuk Indonesia
KTT APEC 2025: Presiden Prabowo Tiba di Korea Selatan, Bahas Tema & Agenda Prioritas
Konferensi LKLB 2025: Penguatan Toleransi dan Pendidikan Multikultural di Jakarta
Banjir Jakarta Lumpuhkan Lalu Lintas, Genangan Air Capai 90 Sentimeter di Warung Buncit