Demo Ricuh di DPRD Sampang, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa Pilkades

- Rabu, 29 Oktober 2025 | 21:20 WIB
Demo Ricuh di DPRD Sampang, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa Pilkades

Demo Pilkades Serentak di DPRD Sampang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Aksi demonstrasi ribuan warga yang menuntut pelaksanaan pemilihan kepala desa atau Pilkades serentak di depan kantor DPRD Sampang berakhir ricuh pada Selasa, 28 Mei 2025. Kericuhan terjadi setelah massa aksi yang marah karena dihadang saat hendak menemui Ketua DPRD Sampang melemparkan batu ke arah aparat kepolisian.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Kabupaten Sampang Menggugat awalnya bergerak menuju Gedung DPRD di Jalan Wijaya Kusuma Bangsa. Situasi memanas ketika mereka dicegat oleh pihak keamanan. Karena situasi dinilai semakin tidak terkendali, polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa aksi tersebut.

Tuntutan Demo Pilkades Serentak Sampang 2026

Dalam aksinya, pengunjuk rasa menyampaikan dua tuntutan utama kepada pemerintah daerah dan legislatif Sampang:

  • Pelaksanaan Pilkades Serentak 2026: Massa menuntut agar Pemilihan Kepala Desa serentak dipastikan terlaksana pada tahun 2026.
  • Pembatalan Pemecatan Perangkat Desa: Massa juga meminta agar keputusan pemecatan perangkat desa yang dilakukan secara sepihak oleh Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa segera dibatalkan.

Perkembangan Terakhir Demo DPRD Sampang

Kericuhan akhirnya mereda setelah Wakil Bupati Sampang dan sejumlah anggota pimpinan DPRD Kabupaten Sampang bersedia menemui perwakilan pengunjuk rasa. Perwakilan aksi, Mausul, menyatakan bahwa Wakil Bupati telah menyampaikan kesanggupan untuk berupaya semaksimal mungkin memenuhi tuntutan tersebut.

Sebagai bukti keseriusan, berkas tuntutan yang berisi tanda tangan telah diserahkan dan diklaim telah ditandatangani oleh Wakil Bupati serta seluruh pimpinan DPRD Kabupaten Sampang. Kejadian demo ricuh di Sampang ini menjadi perhatian publik mengenai rencana Pilkades serentak dan penyelesaian konflik perangkat desa di wilayah tersebut.

Komentar