PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memastikan bahwa salah satu pengemudi ojek online (ojol) yang hadir dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merupakan mitra aktif perusahaan sejak lama.
Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, mengatakan pengemudi bernama Mohamad Rahman Tohir atau akrab disapa Cang Rahman telah bergabung sebagai mitra Gojek sejak 2015.
Penegasan ini disampaikan menyusul maraknya perdebatan di publik mengenai keaslian status para pengemudi yang diundang ke Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Minggu 31 Agustus 2025.
“Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015,” kata Ade dalam keterangan resmi yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa, 2 September 2025.
Ia menjelaskan, undangan itu berasal langsung dari Kantor Wakil Presiden yang meminta Gojek dan aplikator lain menghadirkan perwakilan mitra ojol dalam dialog dengan Gibran.
Menurutnya, forum tersebut menjadi ruang bagi pemerintah untuk mendengarkan aspirasi para pengemudi secara langsung.
“Kami mengapresiasi undangan resmi ini karena memastikan yang hadir memang mitra aktif yang setiap hari bekerja, terlibat dalam komunitas, dan dipercaya rekan-rekannya,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Ade, para pengemudi menyampaikan beragam aspirasi, mulai dari dukungan bagi keluarga sesama mitra yang berpulang, solidaritas komunitas, hingga harapan menjaga suasana tetap kondusif di tengah meningkatnya tensi sosial.
“Bagi kami, setiap ruang dialog dengan pemerintah adalah kesempatan berharga. Kami percaya suara tulus para mitra adalah fondasi terkuat untuk mencari solusi bersama demi masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Meski begitu, pertemuan ini menuai sorotan warganet. Sejumlah pihak mempertanyakan keaslian status para pengemudi yang hadir, menyoroti jaket yang terlihat baru, pemilihan diksi saat berbicara, hingga penggunaan sepatu bermerek.
Dalam video yang diunggah akun resmi @setwapres.ri, salah satu pengemudi mengatakan mereka sempat memberi masukan langsung kepada Wapres.
Ia mengaku, mata pencaharian para driver terganggu akibat gelombang demonstrasi beberapa hari terakhir, mulai dari menurunnya jumlah penumpang hingga meningkatnya rasa waswas di lapangan. Namun mereka juga mengatakan telah mengimbau pengemudi ojol lain untuk tidak terprovokasi.
“Kami juga sudah memberikan edukasi kepada para taruna di wilayah masing-masing untuk tidak ikut serta atau terpancing isu-isu provokatif mengenai isu-isu unjuk rasa atau demo yang kemarin,” ucapnya.
Pernyataan itu memicu perdebatan publik setelah sang pengemudi menggunakan istilah “taruna” untuk menyebut sesama anggota komunitas driver, yang dicurigai bukan merupakan bagian dari ojek online.
Sumber: rmol
Foto: Pengemudi ojek online (ojol) yang bertemu Wapres Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Setwapres)
Artikel Terkait
Breaking News: Polisi Tetapkan 10 Tersangka terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya
Mahfud Minta Tim Tangkap Buronan Eksekusi Silfester Matutina
Sri Mulyani Curhat Lukisan Pribadinya Raib Digondol Penjarah
Massa Aksi Gigit Jari, Sufmi Dasco Buka Gerbang Gedung DPR Buat Makan Bareng Kapolri dan Raffi Ahmad