Pengamat politik dan militer Selamat Ginting menilai bahwa keikutsertaan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam sebuah acara reuni tidak serta merta membuktikan bahwa ia merupakan lulusan dari institusi pendidikan yang dimaksud.
Hal ini menanggapi polemik soal kehadiran Jokowi dalam reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di mana para peserta mengenakan kaus biru, sementara Jokowi tidak mengenakan atribut tersebut.
"Reuni itu tidak berarti seseorang adalah lulusan. Dalam reuni SMA misalnya, teman yang dulu tidak naik kelas atau pindah sekolah pun boleh ikut," ujar Ginting dalam kanal YouTube Forum Keadilan TV, Kamis, 31 Juli 2025.
Ia menjelaskan, untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, istilah "angkatan" merujuk pada tahun kelulusan. Namun berbeda dengan perguruan tinggi, di mana "angkatan" mengacu pada tahun masuk kuliah. Jika Jokowi masuk kuliah tahun 1980, maka reuni 45 tahun yang digelar tahun ini masih sesuai konteks.
Sebagai perbandingan, Ginting mencontohkan di lingkungan militer. Menurutnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Prabowo Subianto sama-sama masuk Akademi Militer pada 1969. Namun SBY lulus tahun 1973, sedangkan Prabowo lulus setahun kemudian karena tidak naik tingkat.
"Prabowo tetap hadir dalam reuni 1973 karena lebih dekat dengan teman-temannya sejak awal masuk. Bahkan dia secara terbuka menyatakan lulus tahun 1974 karena tidak naik tingkat," jelas Ginting.
Ia pun menyarankan agar Jokowi meniru sikap terbuka seperti yang ditunjukkan Prabowo. Ginting juga menyebut sejumlah tokoh yang pernah menempuh pendidikan namun tidak menyelesaikannya tanpa mengklaim sebagai lulusan.
"Bu Mega pernah kuliah di Unpad dan UI tapi tidak selesai. Gus Dur kuliah di Al-Azhar Kairo juga tidak lulus. Tapi mereka tidak pernah mengaku sebagai lulusan," katanya.
Ia menambahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mengakui hanya menyelesaikan jenjang sarjana muda, namun kini dikenal sebagai ahli ekonomi syariah dan telah menerima gelar doktor honoris causa serta profesor.
"Jadi jangan ngaku-ngaku, kalau nggak lulus ya ngaku lulus," tutup Ginting.
Sumber: rmol
Foto: Reuni Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM)/Ist
Artikel Terkait
IPPR Geruduk DPR, Tolak Wacana Reformasi Polri: Yang Dibutuhkan Penguatan, Bukan Perombakan
Menkeu Purbaya Pastikan Rp 200 Triliun Tetap Nongkrong di Bank
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi Super Power, Harus Dibatalkan
Massa IPPR Geruduk DPR, Tolak Wacana Reformasi Polri