Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP), Ribka Tjiptaning, menyampaikan sebuah pidato yang luar biasa berapi-api dalam peringatan 29 tahun peristiwa Kudatuli. Dengan suara bergetar, ia mengenang bagaimana kekuasaan Orde Baru yang represif mencoba menghancurkan demokrasi, dan menyerukan sumpah perlawanan yang tak akan pernah padam.
Dalam acara yang digelar di Kantor Pusat DPP PDIP, Jakarta, Minggu (27/7/2025), Ribka menegaskan bahwa kemenangan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres Luar Biasa PDI tahun 1993 adalah murni kemenangan rakyat, sebuah fakta yang membuat rezim saat itu ketakutan.
"Megawati? Dia hanya didukung rakyat dan dia menang karena rakyat,” kata Ribka sebagaimana dilansir Antara.
Kemenangan inilah, menurut Ribka, yang menjadi pemicu pemerintah Orde Baru untuk 'menghabisi' Megawati dengan menggelar kongres tandingan yang berujung pada peristiwa berdarah 27 Juli 1996.
Ribka bahkan menceritakan pengalaman pahitnya sendiri saat menjadi korban tekanan rezim. Klinik miliknya ditutup paksa karena sikap politiknya yang berseberangan. Namun, pengalaman itu justru menempa mentalnya.
Di hadapan para kader, ia pun melontarkan sumpahnya yang paling mengerikan.
“Buat saya, lebih baik mati berdiri di depan lawan, daripada harus berlutut di hadapannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, pelaku sejarah lainnya, Jacobus Mayong, berharap peringatan ini tidak hanya menjadi seremoni belaka.
“Saya berharap apa yang kita lakukan hari ini bukan sekadar seremoni, tapi benar-benar dimaknai sebagai bentuk perjuangan yang seharusnya,” kata Mayong.
Sejarawan Hilmar Farid, yang juga hadir sebagai narasumber, menilai peristiwa Kudatuli adalah bukti nyata ketakutan Orde Baru terhadap kekuatan politik Megawati. Ia pun mendorong agar peristiwa ini menjadi inspirasi bagi generasi baru.
“Peristiwa ini harus hidup sebagai inspirasi, terutama bagi generasi baru yang bergabung dengan PDI Perjuangan. Caranya? Dengarkan para pelaku sejarah itu sendiri,” ujarnya.
Acara peringatan ini diisi dengan talkshow bertajuk "Peristiwa 27 Juli 1996 Sebagai Tonggak Demokrasi Indonesia", yang dimoderatori oleh anggota DPR RI, Denny Cagur. Sejumlah elite PDIP seperti Djarot Saiful Hidayat, Bonnie Triyana, dan Ronny Talapessy turut hadir dalam acara tersebut.
Sumber: suara
Foto: Anggota DPR RI dari PDIP Ribka Tjiptaning saat raker dan RDP bersama Menkes Budi Gunadi di DPR. (istimewa)
Artikel Terkait
Orang Besar Dituding Jadi Dalang Polemik Ijazah Palsu, Demokrat Semprot Jokowi: Penyakitnya Tambah Parah? Kelihatan Makin Panik!
Kenapa Ada Motor Orang Lain di Garasi Ridwan Kamil?
Ketika Presiden Menjadi Agen Kejahatan
Hasil Autopsi Keluar, Bunuh Diri atau Dibunuh? Besok Polisi Umumkan Penyebab Kematian Diplomat Arya