Israel Hancurkan Ribuan Truk Bantuan ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan

- Minggu, 27 Juli 2025 | 07:10 WIB
Israel Hancurkan Ribuan Truk Bantuan ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan


Tindakan brutal kembali dilakukan militer Israel dengan menghancurkan lebih dari 1.000 truk yang memuat puluhan ribu paket bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina. 

Bantuan yang terdiri dari makanan dan obat-obatan itu dihancurkan secara sengaja, di tengah situasi kelaparan parah yang melanda penduduk Gaza.

Pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh seorang sumber militer Israel kepada lembaga penyiaran publik KAN. Israel berdalih penghancuran dilakukan karena paket-paket bantuan tersebut tidak melalui mekanisme distribusi yang mereka tetapkan.

“Ada ribuan paket yang masih tersisa, dan jika ini tidak diangkut ke Gaza, kami terpaksa hancurkan,” ujar sumber militer Israel, sebagaimana dikutip Palestine Chronicle, Sabtu 26 Juli 2025.

Langkah ini langsung memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, mulai dari organisasi kemanusiaan hingga para aktivis. 

Mereka menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang serius, terlebih di saat warga Gaza terjebak dalam krisis pangan yang mengerikan sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023.

Laporan di lapangan menggambarkan kondisi yang memilukan. Warga Gaza terpaksa bertahan hidup dengan mengkonsumsi pakan ternak, rumput, hingga gulma liar. Bahkan sebagian pengungsi hanya mengandalkan kulit kentang dan tepung dari kulit jagung kering sebagai makanan sehari-hari.

Sementara sejumlah rumah sakit melaporkan lonjakan kematian akibat malnutrisi, terutama di kalangan anak-anak, orang lanjut usia, dan penderita penyakit kronis.

Data Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa 11,5 persen anak-anak di wilayah itu kini mengalami kurang gizi akut. 

Sementara 900 ribu anak-anak sedang menghadapi kelaparan, dan 70 ribu di antaranya sudah menunjukkan gejala malnutrisi yang serius. Angka tersebut sudah melewati ambang batas darurat berdasarkan standar kesehatan internasional.

Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyebut kondisi ini telah menghancurkan banyak keluarga. Dalam pernyataannya di platform X, ia menggambarkan warga Gaza dalam kondisi sangat lemah hingga tak mampu lagi menjalani saran medis dari klinik-klinik UNRWA.

“Orang tua terlalu lapar untuk mengurus anak-anak mereka. Mereka yang datang ke klinik UNRWA tidak memiliki energi, makanan, atau sarana untuk mengikuti saran medis,” kata Lazzarini.

PBB sendiri mengonfirmasi bahwa seluruh penduduk Gaza, yang berjumlah sekitar 2,1 juta jiwa, kini berada dalam kondisi rawan pangan ekstrem. Tak satupun dari mereka yang memiliki akses ke makanan yang cukup, bergizi, dan aman.

Sumber: rmol
Foto: Militer Israel/Net

Komentar