GELORA.ME - Iran kembali melancarkan serangan terhadap Israel, tepatnya di kota pelabuhan, Haifa; Gurun Negev; dan Kiryat Gat; Minggu (15/6/2025) malam.
Laporan awal mengatakan sekitar 30 rudal ditembakkan, namun beberapa sumber menyatakan ada sebanyak 50 rudal, dilansir Tehran Times.
Serangan itu dikatakan mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur militer dan ekonomi.
Tak hanya itu, rekaman media sosial menunjukkan kobaran api besar melanda beberapa wilayah di Haifa, sedangkan layanan darurat berusaha memadamkan api di depot bahan bakar.
Saksi mata mengonfirmasi ada tujuh bangunan yang hancur dan gangguan listrik meluas.
Dikutip dari Times of Israel, empat warga yang termasuk satu keluarga, tewas akibat serangan Iran.
Mereka berasal dari keluarga Khatib yang bernama Manar Khatib dan kedua putrinya, Hala (20) dan Shada (13), serta seorang kerabat lainnya yang juga bernama Manar Khatib.
Manar dan anak-anaknya diketahui bertempat tinggal di kota Tamra, timur Haifa.
Menyusul serangan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerukan sumpah.
"Iran akan membayar harga yang mahal atas pembunuhan warga sipil, wanita, dan anak-anak," ujar Netanyahu dari balkon yang menghadap ke apartemen yang hancur di Bat Yam, sebuah kota di sebelah selatan Tel Aviv, Minggu, dikutip dari Al Jazeera.
Bat Yam diketahui juga terkena dampak parah dalam serangan Iran ke Israel.
Suasana Mencekam di Tel Aviv
Sebelumnya, warga Israel, Chen Gabizon, menceritakan suasana mencekam ketika Iran melancarkan serangan balasan terhadap negaranya, Sabtu (14/6/2025) malam.
Artikel Terkait
KPK Selidiki Proyek Whoosh KCJB: Jokowi dan Para Menteri Bisa Dipanggil
Arab Saudi Cetak Rekor 4 Juta Visa Umrah dalam 5 Bulan, Begini Aturan Barunya
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana
SIM Keliling Bandung Hari Ini 2025: Lokasi, Syarat & Biaya Perpanjangan