Pengalaman Perang Gubernur Aceh Mualem Saat Jadi Panglima GAM, Ikut Pelatihan Tempur di Libya

- Jumat, 13 Juni 2025 | 20:15 WIB
Pengalaman Perang Gubernur Aceh Mualem Saat Jadi Panglima GAM, Ikut Pelatihan Tempur di Libya


GELORA.ME - 
Gubernur Aceh Muzakir Manaf punya pengalaman perang saat operasi militer di Aceh puluhan tahun yang lalu.

Sebagai mantan panglima perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem dianggap sosok pemberani.

Ia bahkan ikut turun ke medan perang saat adanya operasi militer oleh TNI di Aceh tahun 2002-2003.

Namun pada operasi militer yang melibatkan TNI dan Polri itu, Muzakir Manaf tidak bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Sebab pada tahun 2002 Tito masih merintis karirnya di dunia kepolisian.

Baru pada tahun 2005, Tito Karnavian yang saat itu berpangkat AKBP mendapat penghargaan karena memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur.

Sosok Muzakir Manaf pun kini sedang ramai diperbincangkan usai meninggalkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.

Momen Mualem pergi meninggalkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution itu diposting di akun media sosial TikToknya, @muzakirmanaf1964.

Kunjungan menantu Presiden ke-7 Joko Widodo itu guna membahas status kepemilikan empat pulau di perbatasan Aceh-Sumut, pada Rabu (4/6/2025) di Pendopo Gubernur Aceh.

Sambil meminta maaf, Mualem pun memilih pergi di tengah niat Bobby membahas empat pulau yang dulunya berada di Aceh itu.

"Dengan rendah hati saya minta maaf, acara ini dipandu oleh bapak-bapak ini, untuk melanjutkan rapat nanti, ya," katanya.

Mendengar itu, Bobby pun tampak kaget dan memastikan ucapan Mualem.

"Berarti Pak Gubernur langsung jalan?," tanya Bobby.

"Iya saya minta maaf beribu maaf juga, harusnya saya sudah pergi tapi nggak apa-apa, saya terpaksa nunggu Pak Gubernur karena capek-capek," ungkap Mualem lagi.

Ia pun kemudian berpamitan dan mempersilakan Bobby Nasution untuk berbicara dengan stafnya.

Keputusan empat pulau di Aceh masuk ke wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Barat ini dimaktub dalam Keputusan Mendagri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang ditetapkan pada 25 April 2025.

Keempat pulau di Aceh yang kini masuk ke wilayah Sumatera Utara (Sumut) adalah Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil yang sebelumnya terletak di Kabupaten Aceh Singkil.

Profil Muzakir Manaf


Muzakir Manaf (Mualem) resmi dilantik sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030 dalam rapat paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (12/2/2025).

Ia dilantik bersama Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh.

Pelantikan ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, yang mengatur bahwa pelantikan Gubernur Aceh digelar dalam rapat paripurna istimewa DPRA dan tidak serentak dengan provinsi lain.

Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, dikenal sebagai tokoh penting di Aceh.

Julukan "Mualem" diberikan kepada individu yang memiliki keahlian tinggi dalam dunia militer.

Ia pernah menjabat sebagai Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM)..

Setelah Muzakir lulus SMA pada 1984, ia pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala sebelum bergabung menjadi bagian dari GAM.

Pada tahun 1986, Mualem berangkat ke Libya untuk ia menerima pelatihan tempur bersama anggota GAM lainnya.

Muzakir Manaf menjadi Panglima Perang GAM, setelah Abdullah Syafi'i meninggal pada tanggal 22 Februari 2002 dalam pertempuran dengan Tentara Nasional Indonesia.

Setelah Kesepakatan Helsinki, GAM membubarkan Tentara Negara Aceh pada tanggal 27 Desember 2005 dan Muzakir tidak lagi menjadi panglima.

Operasi ini merupakan operasi militer terbesar yang dilakukan Indonesia sejak Operasi Seroja (1975), dan pemerintah mengumumkan terjadinya kemajuan yang berarti, dengan ribuan anggota GAM terbunuh, tertangkap, atau menyerahkan diri.

Operasi ini berakibat lumpuhnya sebagian besar militer GAM, dan bersama dengan gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 menyebabkan berakhirnya konflik 30 tahun di Aceh.

Kemudian, pada tanggal 28 Desember 2005, Muzakir Manaf menjabat sebagai ketua Komite Peralihan Aceh.

Muzakir menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Aceh Mandiri dan berganti nama menjadi Partai Aceh karena keluhan dari pemerintah pusat sekaligus ketua umum pertama.

Sumber: tribunnews

Komentar