GELORA.ME - Serangan Israel ke Iran kembali menggemparkan dunia internasional. Pada Jumat (12/6/20225) dini hari waktu setempat, ledakan besar terdengar di ibu kota Teheran. Dalam serangan tersebut, Israel mengeklaim telah menargetkan situs-situs militer dan nuklir.
Menurut laporan The New York Times, hubungan antara Israel dan Iran telah lama diwarnai konflik. Sejak Revolusi Iran 1979, para pemimpin Iran secara terbuka menyatakan permusuhan terhadap Israel.
Iran pun mendukung kelompok militan seperti Hizbullah dan Hamas, yang menjadi ancaman langsung bagi Israel. Di sisi lain, Israel secara konsisten menyatakan tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.
Meskipun Iran berulang kali menyebut bahwa program nuklirnya bertujuan damai, laporan terbaru dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa Iran tidak kooperatif dalam pengawasan program nuklirnya.
Bahkan, Iran dilaporkan tengah mengganti sentrifus lama dengan teknologi yang lebih canggih serta membangun fasilitas pengayaan uranium ketiga. Lantas, apa alasan sebenarnya Israel melontarkan serangan ke Iran? Berdasarkan laporan The New York Times, berikut lengkapnya!
Mengapa Israel Menyerang Iran?
1. Ancaman program nuklir Iran
Penyebab utama serangan ini adalah kekhawatiran Israel terhadap kemajuan pesat program nuklir Iran. Para analis menyebut Iran kini memiliki cukup bahan untuk membuat hingga 10 senjata nuklir.
Hal ini dianggap sebagai ancaman eksistensial bagi Israel. Oleh karena itu, Israel memilih bertindak sebelum Iran benar-benar mampu memproduksi bom nuklir.
2. Peluang strategis yang terbuka
Sejak serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza, Iran kehilangan banyak pengaruh. Hizbullah dan Hamas mengalami kekalahan besar, dan sistem pertahanan udara Iran pun telah dilemahkan oleh serangan Israel sebelumnya. Ini menciptakan celah bagi Israel untuk meluncurkan serangan dengan risiko yang lebih kecil.
3. Tekanan internasional dan diplomatik
Serangan ini juga muncul di tengah kebuntuan perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat. Meskipun ada upaya negosiasi di Oman, perbedaan tajam mengenai hak Iran memperkaya uranium masih belum terselesaikan.
Beberapa pihak menduga bahwa serangan Israel juga merupakan bentuk tekanan untuk memengaruhi jalannya perundingan. Inilah alasan kuat mengapa Israel serang Iran sekarang dan bukan nanti.
Bagaimana Dampak Regional dari Serangan Ini?
Tindakan Israel ini tentu membawa konsekuensi serius. Amerika Serikat, misalnya, telah menarik beberapa diplomat dari wilayah Timur Tengah karena takut akan balasan dari Iran. Bahkan Presiden Trump secara pribadi memperingatkan Netanyahu agar tidak memicu eskalasi saat perundingan sedang berlangsung.
Serangan ini juga berpotensi memperluas konflik di kawasan. Jika Iran membalas secara besar-besaran, maka negara-negara lain seperti AS, Arab Saudi, dan Turki bisa saja terseret ke dalam konflik.
Apa yang Terjadi dalam Perundingan Nuklir AS-Iran?
Para negosiator Amerika dan Iran telah berencana untuk bertemu pada hari Minggu di Oman untuk putaran keenam perundingan tentang program nuklir Iran. Kedua belah pihak telah menemui jalan buntu mengenai apakah Iran harus dapat terus memperkaya uranium di dalam wilayahnya.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang ditandatangani oleh Barack Obama, dan mencela kesepakatan itu sebagai "sepihak".
Awal minggu ini, Trump mengatakan bahwa Iran telah mengambil posisi negosiasi yang "tidak dapat diterima", dan telah meremehkan prospek kesepakatan.
Meski begitu, Trump telah memperingatkan Netanyahu berkali-kali agar tidak menyerang situs nuklir Iran saat perundingan sedang berlangsung. "Saya katakan kepadanya bahwa ini tidak pantas dilakukan sekarang karena kita sudah sangat dekat dengan solusinya," kata Trump pada bulan Mei.
Mengapa Israel dan Iran Terus Berselisih?
Iran dan Israel telah menjadi musuh selama puluhan tahun. Iran telah mendukung jaringan kelompok milisi, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza, untuk menekan Israel di berbagai bidang. Israel telah membombardir sejumlah lokasi di Suriah dan membunuh ilmuwan nuklir Iran.
Tahun lalu, perang bayangan mereka mulai terlihat jelas. Pada April 2024, Israel membunuh kepala keamanan Iran dalam serangan udara di Suriah, yang mendorong Iran untuk menembakkan ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel. Israel kemudian membalas Iran.
Beberapa bulan kemudian, Iran menembakkan lebih dari 150 rudal ke Israel sebagai respons atas terbunuhnya Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, di Lebanon, dan terbunuhnya Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, di Teheran. Israel membalas dengan kembali membombardir pertahanan udara Iran.
Serangan Israel secara efektif telah menghancurkan empat sistem pertahanan udara S-300 yang dibeli Iran dari Rusia, kata pejabat Iran dan Israel, termasuk satu di dekat Natanz, sebuah kota di Iran tengah yang penting bagi program nuklir negara itu.
Ketegangan antara Israel dan Iran telah berlangsung selama puluhan tahun dan kini mencapai titik kritis. Serangan terbaru Israel ke Teheran memperlihatkan bahwa Israel tidak main-main dalam mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Sumber: berita1
Artikel Terkait
Kejadian Langka! Pencopet HP Malah Diruqyah Korban
Politikus PSI Dedy Nur Perlu Tes Kejiwaan, Samakan Jokowi dengan Nabi
NGANG-NGONG! Jawaban Wapres Gibran Saat Ditanya Wartawan Jadi Sorotan, Respons Publik: Mending Nanya Sama Tembok!
BARU TAHU! Ternyata Putusan MK Yang Mengabulkan Gibran Jadi Cawapres Tidak Pernah Disidangkan MK: Apakah Putusan Ini Sah Secara Hukum?