GELORA.ME - Terjawab sudah profesi dari pemilik kapal TB JKW Mahakam dan Dewi Iriana. Kapal yang disebut-sebut mengangkut tambang nikel.
Ternyata sosok pemilik kapal Dewi Iriana dan TB Mahakam JKW bukan berasal dari Solo.
Dia juga merupakan kader partai, tapi bukan PDIP.
Kapal TB JKW Mahakam dan Dewi Iriana ramai menjadi perbincangan karena dikaitkan dengan Presiden ke 7 RI, Jokowi dan istrinya, Iriana.
Hasil penelusuran dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, ada sejumlah kapal tug boat (kapal tunda) bernama TB JKW Mahakam.
Sedangkan kapal Dewi Iriana merupakan jenis kapal tongkang yang ditarik tug boat (TB).
Setidaknya ada 8 kapal bernama TB JKW Mahakam.
- JKW Mahakam 1
- JKW Mahakam 2
- JKW Mahakam 3
- JKW Mahakam 5
- JKW Mahakam 6
- JKW Mahakam 7
- JKW Mahakam 8
- JKW Mahakam 10.
Sedangkan untuk Dewi Iriana ada 6 kapal.
- Kapal Dewi Iriana 1: PT IMC Peliata Logistik Tbk
- Kapal Dewi Iriana 2: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 3: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 5: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 6: PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal Dewi Iriana 8: PT Permata Lintas Abadi
Kapal JKW Mahakam merupakan milik PT Pelita Samudera Sreeya (PSS).
Perusahaan itu merupakan anak usaha PT IMC Pelita Logistik Tbk.
PSSI sendiri merupakan perusahaan pelayaran logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kantor pusat perusahaan ini berada di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, PT PSS rupanya baru didirikan oleh PSSI pada tahun 2023.
Perusahaan ini fokus pada bisnis angkutan komoditas tambang.
Dari penelusuran di laman resmi PSSI dan Laporan Tahunan 2024, saham perusahaan ini dimiliki PT Indoprima Marine sebagai pengendali dengan kepemilikan 43,83 persen.
PT Indoprima Marine ternyata juga menjadi pengendali saham di perusahaan pelayaran nasional lainnya, yakni PT Samudera Shipping Tbk dengan kepemilikan 56,18 persen.
Sementara dari penelusuran di Keterbukaan Informasi BEI lainnya, saham PT Indoprima Marine terafiliasi dengan PT Himpunan Primajaya.
Lalu, bila ditelusuri lebih jauh lagi, terutama dari Laporan Tahunan PSSI yang dirilis pada 2019, PT Himpunan Primajaya sahamnya dikuasai pengusaha Constant Marino Ponggawa dan Al Hakim Hanafiah.
Keduanya masing-masing menguasai 50 persen saham PT Himpunan Primajaya.
Perusahaan ini lalu menguasai 45 persen saham PT Indoprima Marine yang jadi pengendali PSSI atau PT IMC Peliata Logistik Tbk.
PT IMC Peliata Logistik Tbk adalah induk perusahaan PT Pelita Samudera Sreeya, perusahaan pemilik kapal-kapal bernama TB JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana.
Sosok Constant Marino Ponggawa
Constant adalah pengacara kondang. Dia pendiri Kantor Pengacara Hanafiah Ponggawa & Partners yang sekarang dikenal Dentons HPRP.
Ia juga merupakan politisi dari Partai Damai Sejahtera (PDS).
Constant pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Damai Sejahtera. Ia lahir tahun 1959 di Plaju.
Constant memiliki seorang istri dan tiga anak, mereka tinggal di Jakarta Selatan. Ia menjadi caleg DPR RI dari Dapil DKI III dengan nomor urut 1.
Riwayat Pendidikan :
- SMA Pangudi Luhur
- S1, Fakultas Hukum UKI Jakarta
- S2 Southern Methodist University LLM Program , Dallas USA
- Dasar-dasar Theologi, Christ for The Nations, Dallas, USA
- International Comparative Law Texas, USA
Pengalaman
- Ketua Umum Yayasan Galilea Ministry Jakarta
- Penasehat Yayasan AYUB (Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa) Jakarta
- Penasehat Yayasan OBI ( Obor Berkat Indonesia ) Jakarta.
- Tahun 2008 silam, Constant sudah memiliki kekayaan sebanyak Rp 42.600.000.000.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Merasa Disenggol Seseorang, Hercules Mendadak Kumpulkan Ormas GRIB Jaya, Perintahkan Anak Buahnya untuk...
BP Haji Sebut Adanya Indikasi Dugaan Pungli dalam Safari Wukuf, Menteri Agama Nyatakan Ini
Akhirnya Kopda Basarsyah Didakwa Hukuman Mati
Rakyat Aceh Melawan Keputusan Mendagri Tito