GELORA.ME - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan Eropa membutuhkan sedikitnya 700 unit jet tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS) untuk melawan ancaman perang Rusia. Itu disampaikan dalam pidatonya di lembaga think tank Chatham House pada hari Senin.
Menjelang pertemuan puncak aliansi yang direncanakan di Den Haag pada 24–25 Juni, bos NATO itu dengan jelas menggambarkan Rusia sebagai ancaman utama yang dihadapi Eropa.
Dia mengatakan bahwa pertemuan puncak yang akan datang akan berupaya untuk mendistribusikan kembali beban membela Eropa.
AS, katanya, telah menanggung beban yang lebih berat dari porsinya terlalu lama, dan negara-negara anggota lainnya sekarang perlu meningkatkan perannya. "Hal ini akan didukung oleh komitmen Amerika yang kuat terhadap NATO," kata Rutte.
"Dalam konteks ini, sekutu Amerika akan mendapatkan sedikitnya 700 jet tempur F-35 secara total," ujarnya, menambahkan bahwa NATO membutuhkan ribuan kendaraan lapis baja dan tank, serta jutaan peluru artileri di antara persyaratan lainnya.
Dibuat oleh kontraktor pertahanan AS; Lockheed Martin , F-35 adalah pesawat tempur multiperan yang masing-masing menghabiskan biaya sekitar USD100 juta.
“Karena Rusia, perang telah kembali ke Eropa,” kata Rutte, seraya menambahkan bahwa Moskow telah bekerja sama dengan Korea Utara, Iran, dan China untuk menghadirkan poros oposisi terhadap dominasi Barat.
Poros tersebut, kata Rutte, mempersenjatai diri dengan cepat. Dia juga menyoroti bahwa dalam hal amunisi, Rusia memproduksi dalam tiga bulan apa yang diproduksi seluruh NATO dalam setahun.
Mantan Perdana Menteri Belanda itu mengatakan bahwa dengan latar belakang tersebut, China berencana untuk memiliki 1.000 hulu ledak nuklir operasional pada tahun 2030 dan memiliki pangkalan industri militer yang jauh melampaui kapasitas kekuatan militer terbesar NATO; AS.
“Mereka yang menentang kebebasan dan demokrasi sedang bertahan,” katanya, yang menunjukkan bahwa Rusia akan dapat menyerang wilayah NATO dalam waktu lima tahun.
“Jangan menipu diri sendiri,” katanya, seperti dikutip TVP World, Selasa (10/6/2025). “Kita semua berada di sisi timur sekarang.”
"Faktanya, bahaya tidak akan hilang bahkan ketika perang di Ukraina berakhir," paparnya.
"Untuk menjaga perdamaian, kita harus bersiap untuk perang," ujarnya. "Berangan-angan tidak akan membuat kita aman. Kita tidak bisa mengabaikan bahaya. Harapan bukanlah strategi. Jadi, NATO harus menjadi aliansi yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih mematikan," imbuh Rutte.
Dalam konteks ini, Rutte berpendapat bahwa komitmen memiliki biaya dan bahwa NATO perlu membelanjakan dan menghasilkan lebih banyak lagi.
Dia mengatakan rencana untuk membangun NATO yang lebih baik akan menjadi inti dari pertemuan puncak aliansi di Den Haag, di mana dia mengharapkan para pemimpin NATO akan menyetujui kenaikan anggaran pertahanan menjadi 5% dari PDB.
Dia mengusulkan agar 3,5% dihabiskan untuk kebutuhan militer inti dan 1,5% sisanya diinvestasikan dalam infrastruktur dan biaya tambahan lainnya, termasuk membangun kapasitas industri.
“Kita perlu lompatan kuantum dalam pertahanan kolektif kita,” katanya, menekankan bahwa sekadar mengeluarkan lebih banyak uang bukanlah solusi. Dia mengatakan negara NATO harus meningkatkan kekuatan untuk mengimbangi ancaman yang terus berkembang.
“Kita akan meningkatkan dan memperluas basis industri di seluruh aliansi,” ujarnya. "Hanya komitmen seperti itu yang akan menunjukkan setiap agresor kita mampu dan akan membalas lebih keras.”
Rutte menarik perhatian pada kekuatan udara Rusia dan ancaman yang ditimbulkannya.
“Kita melihat di Ukraina bagaimana Rusia mengirimkan teror dari atas, jadi kita akan memperkuat perisai yang melindungi langit kita,” katanya.
Menurutnya, Ukraina telah menunjukkan bagaimana pesawat nirawak telah mengubah ortodoksi perang.
"Di medan perang Ukraina, pesawat nirawak seharga USD400, jika digunakan dengan benar, dapat menghancurkan tank Rusia senilai USD2 juta," katanya.
Dia menambahkan bahwa para anggota NATO akan berinvestasi dalam lebih banyak pesawat nirawak dan sistem rudal jarak jauh, seraya menunjukkan bahwa ini bisa menjadi solusi modern yang hemat biaya.
Rutte melanjutkan, peningkatan pengeluaran sangat penting untuk mempertahankan pencegahan yang kredibel.
"Mengeluarkan lebih banyak pengeluaran bukan berarti menyenangkan satu orang saja," katanya, yang tampaknya merujuk pada tuntutan Presiden AS Donald Trump agar Eropa berbuat lebih banyak. "Ini tentang melindungi satu miliar orang."
Sumber: sindonews
Artikel Terkait
Skandal Nikel di Raja Ampat, Surga Terkoyak Nama Aguan Terungkap: Dua Anaknya Jadi Dalang di Balik Tambang Nikel PT KSM Raja Ampat!
Gerbang Revolusi Intelektual
TERKUAK! Ini Pemilik 8 Kapal JKW Mahakam dan Dewi IRIANA, Tongkang Pengangkut Nikel Raja Ampat
MIRIS! Warisan Era Jokowi: Utang Membengkak - Rakyat Miskin Meningkat