Sudah 2 Profesor Menduga Ijazah Jokowi Palsu, Lokasi KKN Misterius, Kemungkinan DO Tahun 1983

- Jumat, 30 Mei 2025 | 17:05 WIB
Sudah 2 Profesor Menduga Ijazah Jokowi Palsu, Lokasi KKN Misterius, Kemungkinan DO Tahun 1983


GELORA.ME - 
Kisruh isu ijazah Jokowi, Presiden ke-6 RI palsu tak kunjung reda.

Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Joko Widodo identik dengan lulusan Fakultas Kehutanan UGM, justru menimbulkan kecurigaan sejumlah pihak.

Salah satunya disampaikan oleh Prof Yusuf Henuk, mantan pengajar di Universitas Sumatera Utara (USU).

Di Kanal Youtube Sentana TV, ia mengatakan bahwa Polri tak menunjukkan pembayaran SPP Jokowi secara keseluruhan. 

“Saya patokan SPP tahun 1981-1982, selesai pak. Saya tetap bertahan dia DO, saya anggap nilai-nilai itu tidak ada,” kata Yusuf Henuk, dikutip, Jumat, 30 Mei 2025.

Menurutnya, ada dua alasan, pertama SPP 1981/1982, dan sekarang SPP 83, 84 dan 85 ia pertanyakan.

“Mana?harusnya kan ada. Buktikan, ini sudah DO (drop out),” ujarnya.

KKN di Kecamatan di Boyolali?


Ia juge monyoroti masa kuliah kerja nyata (KKN) Jokowi.

“Yang lebih parah, KKN menururt Dirtipidum, dia laksanakan KKN tahun 1983 di Kecamatan Wonosegoro, kami kan pernah kuliah, KKN itu di desa.” ucapnya.

Pihaknya sudah mengecek langsung di Kecamatan Wonosegoro Boyolali, ada 11 desa.

“Di desa  mana, dia bilang di kecamatan, tidak mungkin di kecamatan, saya bertahan di dua itu, jelasnya.  

Ia mengaku tak percaya Jokowi memiliki IP 3 koma sekian.

“Saya tidak percaya, dia kuliah 1980, dia KKN 1983. Biasanya KKN antara 1984/1985, dia persyaratan sudah dapat 100 SKS,” jelasnya.  

“Kan persyaratan untuk mengambil KKN, SKS 75 ke atas. Dia harus bayar SPP. Dia harus bayar, kenapa KKN kan tidak bisa. Ia (mungkin) sudah DO tahun 1983,” pungkasnya.  

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian LIPI Prof Ikrar Nusa Bhakti, juga meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu.

“Dan saya mau ngomong, Jokowi itu memang ijazahnya palsu. Kenapa saya mengatakan begitu, sebab jika ijazanya benar, serahkanlah dan selesai,” kata Prof Ikrar Nusa Bhakti di kanal YouTube Abraham Samad.

Jadi tidak perlu ada janji-janji akan menunjukkan ijazah ketika diminta hakim.

Menurut Prof Ikrar, jika Anda penah menjadi mahasiswa, pasti mengalami masa-masa indah dalam perjalanan hidup.

Pada masa itulah akan mengenal teman-teman Anda, ketika SMA, jurusan IPA dan IPS atau budaya masih mau kenal, waktu dirinya reuni di Bali. .

Begitu masuk mahassiwa, bisa ditanyakan angkatan 78 FIS UI, jumlah sekitar 100 sekian orang.

“Kalau sekarang kumpul, masih ingat itu siapa-siapa, “ ungkapnya.

Dikatakan, jadi bukan seperti yang kata alumni Fakultas kehurtanan UGM.

Jokowi pernah mengundang rekan seangkatan Fakultas Kehutanan yang datang 4 orang, ada dua orang saat ditanyakan foto wisuda.

“Ini foto mas Hari, ini foto mas Mulyono, kok tidak ada yang mengatakan ini Pak Joko Widodo,” ucapnya.

Lebih jauh dikatakan, jika Anda melihat tayangan YouTube foto wisuda, tidak tahunya di buka di alumni UGM.

“Kok kupingnya caplang, giginya lain. Gigi di foto ijazah dan gigi foto asli. Namanya gigi tidak bisa menipu, mata juga tidak bisa menipu,” ucapnya.

“Ada yang bilang, ijazah SMA, ijazah sarjana kok fotonya sama,” pungkasnya.

Jokowi dalam kesempatan terpisah menuatakan bahwa ijazahnya asli, seperti yang disampaikan rektor dan dekan UGM.

Ia meminta pihak yang menuduh ijazahnya palsu harus bisa membuktikan.

“Siapa yang mendalilkan, harus bisa membuktikan, “ kata dia.  ***

Sumber: suaramerdeka

Komentar