Teman SMA Cerita Pernah Ngepiting Jokowi, Dia Tidak Pernah Marah, tapi soal Ijazah Dia Tersinggung

- Kamis, 29 Mei 2025 | 09:15 WIB
Teman SMA Cerita Pernah Ngepiting Jokowi, Dia Tidak Pernah Marah, tapi soal Ijazah Dia Tersinggung


GELORA.ME
- Bambang Surojo, teman semasa SMA Presiden Joko Widodo, mengungkap momen yang sangat jarang terjadi: kemarahan Jokowi.

Selama lebih dari 40 tahun mengenal sang Presiden ke-7 RI, Bambang tak pernah sekalipun melihat Jokowi marah, bahkan ketika kerap dimaki oleh lawan politiknya.

Namun, semuanya berubah ketika muncul tuduhan bahwa ijazah Jokowi palsu.

“Pak Jokowi itu dimaki kaya apa pun tidak pernah marah. Tapi dalam soal ijazah ini, beliau tersinggung,” ujar Bambang, saat ditemui di kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (28/5/2025).

Menurut Bambang, Jokowi bahkan menyatakan tuduhan ini sudah keterlaluan dan menyentuh harga dirinya sebagai pribadi sekaligus alumnus SMA Negeri 6 Surakarta.

“Waktu itu kami ngobrol bertiga, ada juga Bu Naning, teman kuliah beliau di UGM. Pak Jokowi bilang, ‘Pernah enggak kalian lihat saya marah? Tapi ini sudah keterlaluan.’ Itu pertama kali saya lihat beliau benar-benar tersinggung,” kata Bambang menirukan.

Jokowi Dikenal Tak Pernah Marah, Bahkan Saat Dijahili


Bambang pun menceritakan masa SMA mereka yang penuh kenangan. Jokowi muda dikenal kalem, tenang, dan sulit dipancing emosinya.

Bahkan ketika dijahili oleh teman-teman sekelas, Jokowi tidak pernah menunjukkan reaksi marah.

“Saya pernah ngepiting beliau, teman lain menggelitik. Sudah kami kerjai, tapi Pak Jokowi hanya senyum. Kami malah jadi kesal karena enggak berhasil bikin dia marah,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Alumni Siap Bela Sekolah dan Jokowi di Pengadilan


Tak hanya Bambang, sejumlah alumni SMA N 6 Surakarta juga angkat suara.

Mereka merasa geram karena sekolah mereka dituding menerbitkan ijazah palsu.

Kini, mereka berniat melayangkan gugatan intervensi ke Pengadilan Negeri Surakarta.

“Kami alumni tidak terima. Ini bukan soal Pak Jokowi saja, tapi menyangkut nama baik SMA kami. Ijazah kami sama dengan beliau. Kalau ijazah Jokowi dianggap palsu, berarti ijazah kami juga bisa dianggap palsu,” ujar Sigit Haryanto, alumni seangkatan.

Gugatan intervensi ini diajukan untuk bergabung dalam perkara yang dilayangkan oleh Muhammad Taufiq.

Mereka bahkan sudah meminta izin kepada Jokowi sebelum melangkah ke pengadilan.

“Kami sudah sowan dan minta izin ke Pak Jokowi. Kami bilang ini bukan hanya tentang beliau, tapi nama baik SMA N 6. Dan beliau mengizinkan,” tambah Bambang.

Kuasa hukum para alumni, Wahyu Teo, memastikan bahwa gugatan intervensi ini akan segera diajukan ke pengadilan.

“Kami akan mengajukan gugatan intervensi untuk memihak pada SMA N 6 Surakarta dan alumni. Ini demi menjaga marwah dan kehormatan lembaga pendidikan serta para lulusan tahun 1980,” jelas Wahyu.

Sumber: tribunnews

Komentar